Banjir dan Longsor di Sumatera Tewaskan 174 Orang, Evakuasi Warga Terus Dikebut

Jakarta, tvOnenews.com - Upaya penyelamatan warga terdampak banjir dan longsor di Aceh masih berlangsung di tengah akses yang terputus dan cuaca yang belum membaik. 

Hujan berintensitas tinggi selama sepekan terakhir memicu banjir dan pergerakan tanah di tiga provinsi sekaligus: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

Debit sungai di berbagai titik meluap, jalan lintas antarwilayah terputus, dan jaringan komunikasi terganggu.

Sejumlah lembaga dan tim relawan, termasuk Basarnas hingga BSI Maslahat terus bergerak mengevakuasi dan menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir dan longsor di Aceh.

Tim bergerak menggunakan kapal nelayan dari Lhokseumawe menuju Krueng Geukuh, mengevakuasi warga di kawasan terisolasi. Beberapa warga berhasil dievakuasi, termasuk seorang ibu hamil.

BNPB mencatat dampak meluas. Di Aceh, banjir dan longsor melanda 16 kabupaten/kota termasuk Pidie, Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, dan Aceh Selatan. 

Di Sumatera Utara, 12 wilayah terdampak serentak, sementara di Sumatera Barat terdapat 13 daerah mulai Padang Pariaman, Tanah Datar, Agam, hingga Pesisir Selatan.

Data terbaru per Jumat (28/11) pukul 18.02 menunjukkan total 174 orang meninggal dunia dan 79 orang masih hilang. 

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan jumlah tersebut berpotensi meningkat seiring proses pencarian yang masih terkendala.

“Data ini akan berkembang terus karena masih ada titik-titik yang belum bisa ditembus. Di lokasi longsor yang belum bisa dibuka kemungkinan terdapat korban jiwa,” ujarnya dalam jumpa pers yang disiarkan melalui akun YouTube BNPB, Jumat. 

Korban tewas terbanyak berada di Sumatera Utara dengan 116 orang. Di Aceh, 35 orang dilaporkan meninggal dan 25 lainnya masih hilang. 

Sementara di Sumatera Barat tercatat 23 korban meninggal dan 12 orang masih dalam pencarian.

Adapun, Pemerintah telah menetapkan masa tanggap darurat, Sumatera Barat pada 25 November–8 Desember, Sumatera Utara pada 27 November–10 Desember, dan Aceh pada 28 November–11 Desember 2025. 

Selama periode ini, evakuasi, distribusi logistik dasar, dan pembukaan akses jalan menjadi prioritas. (rpi)