Prabowo Tegur Keras Orang Tua dan Murid Kurang Ajar: Kalau Guru Tegas, Jangan-Jangan Anakmu yang Nakal
- YouTube/Setpres
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan tegas mengenai disiplin pendidikan saat memberikan pidato di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025).
Dalam pidatonya, Presiden menyoroti fenomena meningkatnya perilaku murid yang kasar terhadap guru dan meminta orang tua tidak serta-merta menyalahkan pihak sekolah ketika guru bertindak tegas.
Prabowo menegaskan bahwa ketegasan guru merupakan bagian penting dalam membentuk karakter. Ia bahkan mengingatkan para orang tua untuk bercermin apabila anak mereka mendapat tindakan disiplin.
“Tapi memang kalau guru-guru saya dulu enggak tegas, enggak keras sama saya, saya enggak bisa berdiri di sini. Jadi hai orang tua di mana-mana, kalau guru itu keras jangan-jangan anakmu yang nakal. Bener? Kalau anak nakal terus dibiarkan nakal, dia enggak bisa jadi orang baik,” kata Prabowo dalam pidatonya.
Presiden kemudian menyinggung fenomena murid yang tidak hanya nakal, tetapi juga tidak menghormati guru. Ia secara lugas menyebut perilaku “kurang ajar” sebagai masalah serius yang perlu ditindak tegas.
“Dan ini ada fenomena kadang-kadang justru yang kalau nakal itu, oke lah ya. Tapi kalau kurang ajar ini yang enggak beres ini kurang ajar. Kadang-kadang ada murid yang kurang ajar ya kan? Ditegur oleh guru dia balas. Merasa dirinya jagoan,” ujar Prabowo.
Prabowo bahkan mengungkap pengalamannya saat menjabat Menteri Pertahanan, ketika sebuah sekolah di bawah Kemhan melaporkan adanya murid yang membanting pintu dan menjawab tidak sopan kepada guru.
Kepala sekolah memberhentikan murid tersebut, namun sempat ragu karena siswa itu anak seorang jenderal.
“Ada waktu saya (menjabat sebagai) Menhan, ada sekolah yang di bawah kemenhan, ada dapat laporan murid-murid yang apa itu jawab enggak sopan ke gurunya. Ada yang banting pintu, langsung kepala sekolah memberhentikan anak itu. Tahu-tahu kepala sekolahnya agak grogi karena yang diberhentikan itu anak Jenderal,” tuturnya.
“Kepala sekolahnya telepon saya, saya bilang enggak usah ragu-ragu mana Jenderal itu suruh menghadap saya. Aku tunggu-tunggu enggak datang-datang juga itu Jenderal itu,” sambung dia.
Load more