Prabowo Tekan Akselerasi Energi Bersih, Panggil Bahlil Bahas Finalisasi Program PLTS Satu Desa Satu Megawatt
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden RI, Prabowo Subianto memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Pemanggilan tersebut untuk memastikan percepatan implementasi program strategis energi baru terbarukan (EBT), khususnya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan skema satu desa satu megawatt.
Bahlil menegaskan bahwa pembahasan teknis program PLTS desa telah memasuki tahap final.
“Tadi kami membahas secara detail karena ini menjadi satu gagasan besar dari Bapak Presiden yang kami harus eksekusi terkait dengan satu desa satu megawatt,” ujarnya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2025).
Ia menambahkan, proses penyusunan skema pelaksanaan dan pembiayaan kini hampir rampung.
“Alhamdulillah tadi sudah hampir selesai, tapi kita lihat skemanya sekarang yang kita lagi bahas dengan pembiayaannya,” kata Bahlil.
Program PLTS satu desa satu megawatt menjadi salah satu fondasi transisi energi nasional. Pemerintah menargetkan akses listrik bersih dan terjangkau untuk wilayah pedesaan dan terpencil, sekaligus memperkuat ketahanan energi dan mempercepat transformasi menuju Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan.
Selain isu energi, rapat di Istana juga membahas perkembangan investigasi di Bandara Morowali terkait dugaan aktivitas pertambangan ilegal. Bahlil menyebut tim satuan tugas masih bekerja mengumpulkan temuan lapangan.
“Sampai dengan sekarang kita tunggu laporan dari tim. Tapi saya harus mengatakan bahwa siapa pun yang melanggar terkait dengan tambang ilegal, ataupun menambang di luar wilayah yang ada izinnya seperti BPKH, ataupun menambang di areal yang ada nikelnya, atau ada tambangnya tapi tidak ada izinnya tetap akan diproses secara umum,” tegasnya.
Menurut Bahlil, Presiden Prabowo memberi instruksi tegas agar seluruh jajaran tetap konsisten menegakkan aturan tanpa kompromi.
“Arahan Bapak Presiden kepada kami sebagai satgas dan sebagai Menteri ESDM adalah tegakkan aturan. Jangan pandang bulu karena nggak boleh negara kalah dari apa yang terjadi yang kurang pas atau melanggar,” ujarnya.
Pertemuan ini mempertegas dua fokus utama pemerintah: mempercepat transformasi energi bersih sekaligus memastikan sektor pertambangan berjalan sesuai regulasi, transparan, dan berkeadilan. (agr/raa)
Load more