Natal 2025 dan Lebaran 2026 Berdekatan, ESDM Blak-blakan Soal Pasokan BBM-LPG

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian ESDM melalui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Laode Sulaeman menegaskan, pihaknya bakal menjaga ketat stok BBM dan LPG dalam beberapa bulan ke depan.

Alasannya, Laode mengingatkan bahwa jarak antara Hari Raya Natal 2025 dan Lebaran Idul Fitri 2026 terbilang berdekatan, sehingga kebutuhan akan kedua komoditas tersebut diperkirakan juga akan meningkat.

"Jadi ini (stok BBM) kami benar-benar jaga, karena (momen) Natal sampai Lebaran ini dekat sekali jaraknya," kata Laode di Kementerian ESDM.

Tak hanya oleh pihaknya, Laode mengakhiri bahwa Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, juga turut menyoroti dan memberikan perhatian khusus pada pasokan BBM dan LPG di kedua momentum besar hari keagamaan tersebut.

Bahkan, Laode menyebut jika Bahlil juga telah mengecek ketersediaan stok BBM agar bisa terjaga di atas 20 hari. Apalagi, lanjut Laode, pekan depan sudah memasuki bulan Desember, yang menandakan perayaan Natal 2025 juga sudah semakin dekat.

“Beliau (Menteri ESDM) sebelum berakhir pekan harus melihat dulu stok (BBM) berapa nih, itu yang paling penting. Karena ini grafik naik nanti Desember kan Natal,” ujarnya.

Sementara, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra saat ditemui terpisah menyampaikan, pihaknya juga akan melakukan sejumlah upaya guna memastikan ketersediaan BBM jelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Pertamina terus meningkatkan stok dengan cara menambah produksi melalui kilang dan melakukan impor tambahan. Adapun volume penambahan impor untuk Pertalite berada di angka 1,4 juta kiloliter untuk persiapan menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. 

Namun, impor tambahan tersebut dipastikan Mars Ega tidak akan melebihi kuota impor yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

“Per hari ini, stok ada di 20,2 hari secara nasional, akan terus kami tingkatkan,” kata Mars Ega.

Dia mengaku pihaknya juga telah membidik ketahanan stok BBM agar dapat meningkat hingga lebih dari 21 hari, dan berupaya untuk menjaga ketahanannya di angka 22–23 hari.

“Pertamax Turbo ada tambahan impor, tapi juga ada tambahan produksi dari Kilang Cilacap dan Kilang Balongan,” ujarnya.

Mohammad Yudha Prasetya