Waspada Gelombang Diabetes & Obesitas: Pola Makan Buruk dan Minim Aktivitas Picu Lonjakan Diabetes Masyarakat Urban
- Istockphoto
tvOnenews.com - Obesitas dan diabetes kini menjadi dua tantangan kesehatan terbesar di Indonesia dan dunia. Kementerian Kesehatan RI menyebutkan dalam berbagai publikasinya bahwa kedua penyakit ini tidak hanya menurunkan kualitas hidup.
Akan tetapi juga meningkatkan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, hingga gangguan metabolik. Melalui program nasional seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan kampanye pengendalian faktor risiko, pemerintah terus menekankan pentingnya pencegahan sejak dini.
Upaya ini bukan hanya untuk menekan beban biaya kesehatan, tetapi juga menjaga produktivitas masyarakat. BPJS Kesehatan turut menyoroti meningkatnya pembiayaan layanan terkait diabetes dan komplikasinya.
Melansir dari laman resmi, dalam laporan tahunannya, BPJS Kesehatan mencatat bahwa diabetes termasuk dalam daftar penyakit dengan pembiayaan terbesar karena membutuhkan pengobatan rutin dan jangka panjang.
Angka ini menunjukkan bahwa perbaikan pola makan, pengaturan berat badan, serta peningkatan aktivitas fisik menjadi langkah strategis yang perlu diperkuat di tingkat keluarga dan komunitas. Tanpa pencegahan yang konsisten, jumlah pasien penyakit kronis diprediksi terus meningkat setiap tahun.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Tren global menunjukkan peningkatan obesitas di kawasan perkotaan akibat gaya hidup modern yang cenderung minim gerak dan konsumsi makanan tinggi gula serta lemak.
Karena itu, dibutuhkan kolaborasi lebih luas yang melibatkan pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, dan tenaga kesehatan agar kesadaran hidup sehat dapat dibangun secara berkelanjutan. Di sinilah berbagai inisiatif berbasis kota menjadi penting untuk menyesuaikan pendekatan kesehatan dengan kebutuhan masyarakat urban.
Menurut IDF Diabetes Atlas edisi ke-11 (2024), terdapat 20,4 juta penduduk Indonesia yang hidup dengan diabetes, dan jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2050. Indonesia juga tercatat sebagai negara ke-5 dengan jumlah orang dewasa hidup dengan diabetes terbanyak di dunia.
Perubahan gaya hidup masyarakat urban seperti pola makan cepat saji, kurang tidur, dan minim aktivitas fisik menjadi faktor yang memperburuk tren tersebut. Menjawab tantangan ini, program “Cities for Better Health” diluncurkan sebagai penguatan dari inisiatif sebelumnya, yaitu Cities Changing Diabetes.
Load more