Indonesia Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza
- Anadolu
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono menegaskan bahwa gencatan senjata di Gaza tidak boleh berhenti sebagai kesepakatan sementara, tetapi harus bersifat nyata, permanen, dan menjadi fondasi menuju pemulihan kemanusiaan serta terwujudnya Negara Palestina yang merdeka.
Sikap tegas tersebut disampaikan pada Pertemuan Tingkat Menteri Palestine Donor Group (PDG) di Brussels, Belgia.
Dalam forum tersebut, Sugiono menyoroti bahwa krisis kemanusiaan di Gaza tetap berada dalam kondisi mengkhawatirkan meskipun gencatan senjata telah disepakati.
Ia menegaskan bahwa masa depan pemulihan Gaza tidak dapat bergantung pada pendekatan eksternal semata.
Menurutnya, seluruh bantuan, proses rekonstruksi, dan pembangunan harus dikembalikan kepada otoritas dan rakyat Palestina sebagai pusat dari pemulihan yang berkelanjutan.
“Pemulihan yang efektif hanya dapat dicapai apabila setiap bantuan kemanusiaan serta proses rekonstruksi dan pembangunan, senantiasa berpusat pada Pemerintah dan rakyat Palestina,” tegas Sugiono, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/11/2025).
Indonesia menyatakan dukungan terhadap penguatan koordinasi donor untuk rekonstruksi Gaza.
Dalam forum tersebut, Sugiono menekankan pentingnya pemulihan yang inklusif, berorientasi pada kebutuhan masyarakat, dan memulihkan martabat rakyat Palestina yang terus tergerus akibat konflik berkepanjangan.
Pertemuan juga menyoroti Resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Gaza yang diadopsi pada 17 November 2025. Para Menteri sepakat perlunya mekanisme implementasi yang jelas, kredibel, dan dapat diawasi agar resolusi tersebut mampu mendorong jalan menuju perdamaian dan kemerdekaan Palestina.
“Kita perlu memastikan adanya mandat PBB yang jelas bagi misi penjaga perdamaian, sesuai dengan hukum internasional dan parameter yang disepakati bersama oleh semua Pihak,” ujar Sugiono.
Selain membahas skema rekonstruksi Gaza, PDG juga menyoroti kebutuhan reformasi Otoritas Palestina dan dukungan pembangunan ekonomi di Tepi Barat.
Pertemuan ini dihadiri negara-negara anggota Uni Eropa, mitra kawasan, serta lembaga internasional yang berkomitmen mendorong penyelesaian konflik dan pemulihan wilayah Palestina.
Sikap Indonesia dalam forum ini menegaskan konsistensi diplomasi kemanusiaan dan dukungan politik Jakarta terhadap perjuangan rakyat Palestina yang belum usai. (agr/raa)
Load more