Sarwendah Blak-blakan Soal Uang Saku Terbatas dari Ruben Onsu Selama Menikah Hingga Singgung Kebutuhan Anak: Itu Semua Direimburse
- Kolase tvOnenews / YouTube ADIEZ GILANG - Sarwendah Official
Jakarta, tvOnenews.com - Setelah Ruben Onsu mengungkit soal permasalahan nafkah yang diberikannya, kini Sarwendah ungkap tentang pengelolaan keuangan keluarga selama menikah.
Sarwendah mengatakan bahwa dirinya hanya diberi uang saku dengan jumlah sangat terbatas setelah menikah. Ia juga menjelaskan kalau keberadaan uang saku itu hilang ketika mereka memiliki anak.
“Yang ada, hanya uang kebutuhan anak-anak dan keperluan rumah tangga. Itu pun semuanya direimburse. Ini fakta yang harus kami luruskan,” ujar Abraham Simon, tim kuasa hukum Sarwendah, dikutip pada Kamis (20/11/2025).
Abraham juga menjelaskan jumlah uang saku yang diterima Sarwendah sangat terbatas. Namun, Ruben mengaku kepada Luna Maya, bahwa setoran uang dapur sebesar Rp40 juta untuk Sarwendah.
Di sisi lain, untuk kebutuhan pribadi Sarwendah, Ruben menitipkan kartu kredit unlimited untuk Sarwendah.
“Tapi dia mah kalau enggak kita yang beliin, enggak akan belanja. Tuh semua tasnya, gue yang beliin,” kata Ruben saat itu.
Pernyataan tentang kuasa hukum Sarwendah soal uang saku itu kemudian menjadi ramai dikomentari warganet.
“Ternyata selama menikah Sarwendah dasteran dan tidak pernah dandan karena uang jatah istri sangat terbatas,” tulis @herahera salah satu akun di TikTok.
“Pantas saja Sarwenah selalu pakai daster dulu,” tulis salah satu akun lainnya.
Diketahui, Sarwendah menjadi perbincangan hangat publik di media sosial usai disebut-sebut menghalangi Ruben Onsu untuk bertemu anak-anak. Melalui kuasa hukumnya, Chris Sam Siwu, Sarwendah membantah hal itu.
Ia menyebutkan bahwa Sarwendah tidak pernah berniat untuk membatasi apalagi menghalangi Ruben bertemu dengan anak mereka.
“Saya tegaskan klien kami Sarwendah, tidak pernah menghalang-halangi seorang bapak bertemu anaknya," kata Chris, dikutip pada Kamis (20/11/2025)
Diketahui, sebelumnya kuasa hukum Ruben, Minola Sebayang membongkar beberapa fakta terkait dugaan kliennya dipersulit untuk bertemu dengan anak-anaknya.
Menurut Minola, komitmen yang sudah disepakati setelah bercerai tidak dijalankan dengan sebagaimana mestinya.
“Dalam komitmen itu disebutkan Ruben punya kesempatan dua sampai tiga hari per minggu untuk tinggal bersama putrinya. Namun sampai hari ini Ruben tidak mendapatkannya, bahkan untuk mengantar anak pun tidak diizinkan,” ujar Manila.
Berdasarkan kejadian tersebut, ia menegaskan bahwa kesalahpahaman soal frekuensi bertemu dengan anak-anak hanyalah karena masalah komunikasi.
Sebagai seorang ibu, Chris menyebutkan bahwa Sarwendah tidak mau memberikan anak seperti memindahkan barang.Chris lalu mencontohkan ketika anak mereka ingin bertemu dengan neneknya, maka diantar langsung oleh sarwendah.
“Parentingnya dari klien kami atau cara Sarwendah mengajarkan anaknya itu tidak memberikan seperti barang. Anak harus ke sana, harus ke sini, itu tidak begitu. Diajak komunikasi dengan anaknya, jadi mengikuti kemauan dari anak,” tegas Chris.
Diberitakan sebelumnya, Pengacara Ruben Onsu baru-baru ini membeberkan rincian mengenai jenis pengeluaran yang selama ini ditanggung oleh setelah bercerai dari Sarwendah.
Kuasa hukum Ruben, Minola Sebayang, mengungkapkan bahwa ada sejumlah tagihan yang dibebankan kepada pria yang akrab disapa Bensu itu di luar kesepakatan.
Dalam konferensi pers di kantornya pada Rabu (19/11/2025), Minola merujuk langsung pada akta kesepakatan pasca-cerai yang telah ditandatangani. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab Ruben Onsu yang tertulis di dalamnya adalah spesifik untuk kebutuhan anak.
“Biaya pemeliharaan dan pendidikan anak sampai dengan jenjang pendidikan tinggi atau kuliah menjadi tanggung jawab pihak pertama (Ruben)," ujar Minola, dikutip pada Kamis (20/11/2025).
Menurut Minola, definisi pemeliharaan anak secara umum mencakup kebutuhan sandang, pangan, papan, serta biaya yang berkaitan langsung dengan pendidikan.
Namun, menurutnya, ada tagihan-tagihan lain di luar kategori tersebut yang tetap dibebankan kepada Ruben. Minola kemudian membeberkan beberapa contoh tagihan yang ia pertanyakan.
"Kalau misalnya kemudian ada biaya-biaya tiket pesawat ke Malaysia, terus kemudian tol, bensin, kemudian ada kebersihan, plastik sampah, ada uang listrik dibagi dua, ada kartu kredit yang dibebankan kepada Ruben... kalau dibilang itu tanggung jawab pemeliharaan anak, aduh," ungkapnya.
Secara spesifik, ia menyoroti adanya tagihan kebersihan plastik sampah senilai Rp 5,2 juta yang muncul dalam perincian.
Ia menegaskan, bahwa rincian biaya tersebut bukan bertujuan untuk mempermasalahkan nominalnya, melainkan untuk menjelaskan jika Ruben Onsu telah menunjukan tanggung jawab dengan tidak pernah mempersulit masalah finansial.
"Yang kita mau garis bawahi highlight itu adalah klien kami tidak pernah ribet untuk hal-hal yang seperti ini. Tapi janganlah dia dipersulit untuk bertemu dengan anaknya, itu yang perlu kami garis bawahi," tegas Minola.
Load more