Tips dan Trik Kenwilboy untuk Kaum Muda yang Ingin Sukses di Dunia Trading
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Dalam beberapa tahun terakhir, minat generasi muda terhadap dunia trading dan investasi meningkat pesat mulai dari mempelajari cara membaca pergerakan pasar, menganalisis peluang, hingga mencoba membangun kemandirian finansial sejak dini.
Fenomena ini tidak lepas dari semakin mudahnya akses informasi dan teknologi yang membuat instrumen keuangan kini lebih terbuka bagi siapa pun.
Trading bukan sekadar aktivitas mencari keuntungan cepat tetapi juga menuntut pemahaman yang mendalam tentang pasar, manajemen risiko, serta kemampuan mengendalikan emosi.
Dalam praktiknya banyak trader pemula justru mengalami kerugian karena terburu-buru ingin meraih hasil tanpa memahami dasarnya.
Sementara mereka yang berhasil umumnya adalah mereka yang menjadikan trading sebagai sarana belajar tentang kesabaran dan pengambilan keputusan rasional di tengah ketidakpastian.
Salah satu sosok yang mencerminkan perjalanan penuh pembelajaran ini adalah Kenneth William, atau yang dikenal dengan nama Kenwilboy.
Lahir di Bandung dari keluarga sederhana, Kenneth tumbuh dengan kecerdasan analitis sejak kecil. Ia sering menjuarai olimpiade matematika dan sains, kemampuan yang kelak membantunya membaca pola dan tren pasar.
Ketertarikannya terhadap dunia bisnis muncul sejak remaja ketika ia mulai berjualan baju secara online dan mendirikan agensi digital marketing.
Dari pengalaman tersebut, Kenneth belajar memahami pasar dan perilaku konsumen hingga memutuskan untuk terjun ke dunia trading setelah lulus sekolah.
“Saya belajar bahwa bisnis apa pun selalu tentang memahami manusia dan pasar. Trading pun sama, hanya medianya yang berbeda,” ujarnya.
Langkah berani diambil ketika Kenneth memutuskan berhenti kuliah untuk fokus membangun bisnis dan karier trading.
Keputusan itu sempat menuai keraguan dari banyak pihak tetapi dirinya justru menjadikannya motivasi.
Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun memperdalam analisis pasar dan menguji berbagai strategi hingga menemukan metode yang konsisten.
“Saya sempat gagal berkali-kali, tapi justru dari kegagalan itu saya belajar tentang kesabaran,” kata Kenneth.
Titik balik besar terjadi pada tahun 2019 saat ia berinvestasi di Bitcoin ketika harganya masih sekitar 9.500 USD.
Ketika harga melonjak hingga puluhan ribu dolar, langkah tersebut menjadi bukti insting investasinya yang tajam.
Load more