Komisi I DPR Tegaskan Pengiriman Pasukan ke Gaza harus Sesuai Hukum Internasional
- Syifa Aulia/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menanggapi soal rencana pemerintah yang akan mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina.
Menurut dia, pengiriman pasukan ke Gaza harus sesuai dengan hukum internasional.
Sebab, Indonesia selama ini selalu menempatkan pasukan pada misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diakui dan diterima oleh seluruh negara anggota.
Politisi PDIP itu pun menyoroti pernyataan Menteri Pertahanan soal pengiriman lasukan melalui kesepakatan internasional.
Adapun kesepakatan itu diinisiasi oleh Amerika Serikat (AS) bersama beberapa negara.
TB mengingatkan kepada pemerintah untuk tetap waspada dan mengkaji lebih lanjut opsi tersebut.
“Jika ada opsi alternatif di luar payung PBB, Kemenlu harus benar-benar mengkajinya secara hati-hati,” ujar TB kepada media, Minggu (16/11/2025).
“Perlu dipelajari ruang lingkup misi tersebut, tujuan dan targetnya, serta bagaimana penerimaan internasionalnya,” sambungnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan pemerintah terkait mekanisme pendanaan.
TB menyebut pemerintah harus menghitung besaran kontribusi finansial Indonesia dalam pengiriman pasukan.
“Pendanaan misi perdamaian harus diperhitungkan matang. Kita perlu melihat seberapa besar kontribusi yang dibebankan kepada Indonesia,” ujarnya.
“Karena nantinya menggunakan APBN dan harus dapat dipertanggungjawabkan,” lanjut TB.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia menyiapkan 20 ribu prajurit TNI untuk dikirim ke Gaza sebagai pasukan perdamaian.
Hal itu diungkapkan usai bertemu Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania, Major General Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Dia menyebut pengiriman prajurit tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
“Jadi, pemikiran beliau kita maksimalkan 20.000 prajurit kita siapkan, tetapi spesifikasinya kepada kesehatan dan juga konstruksi,” ungkap Sjafrie. (saa/muu)
Load more