Indonesia Bergerak untuk Gaza: 20.000 Pasukan Kemanusiaan TNI Siaga, Menanti Persetujuan Internasional
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menyiapkan 20.000 personel yang siap diberangkatkan untuk menjalankan misi perdamaian dan kemanusiaan di Jalur Gaza.
Pasukan tersebut diklaim sangat berkompeten dan berpengalaman dalam tugas kemanusiaan, baik di dalam maupun luar negeri.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar), Freddy Ardianzah menegaskan bahwa 20.000 prajurit tersebut berasal dari satuan-satuan yang rutin menjalani pembinaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Kemampuan dasar, interoperabilitas, kesiapsiagaan logistik, dan operasi di berbagai medan sudah terbentuk pada personel ini," ujar Freddy di Jakarta, Sabtu.
Freddy merinci bahwa kontingen yang akan dikirim terdiri dari pasukan di bidang kesehatan dan satuan Zeni untuk pembangunan konstruksi.
Tugas utama mereka adalah membuka layanan kesehatan bagi warga korban perang dan membangun infrastruktur berupa fasilitas umum yang hancur akibat konflik.
Untuk mendukung misi ini, personel TNI akan dilengkapi dengan beragam peralatan penunjang yang canggih.
"Kita siapkan seperti fasilitas rumah sakit lapangan, peralatan medis emergensi, ambulans, perlengkapan air bersih dan sanitasi, serta kemampuan konstruksi Zeni termasuk alat berat dan sarana rekonstruksi," jelas Freddy.
Saat ini, TNI masih menunggu persetujuan resmi dari pemerintah Indonesia dan PBB terkait pengiriman pasukan ke Gaza.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia memiliki dua jalur untuk mendapatkan restu pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza. Restu ini sangat krusial untuk memastikan kelancaran misi.
"Alternatif pertama adalah di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," kata Sjafrie di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, pada 14 Oktober lalu.
Indonesia sendiri memiliki rekam jejak kerja sama yang panjang dengan PBB dalam pengiriman pasukan perdamaian di berbagai wilayah konflik seperti Afrika dan Lebanon.
Untuk mendapatkan restu dari organisasi internasional itu, Sjafrie menekankan pentingnya pendekatan dan komunikasi antar kepala negara guna mencapai kesepakatan di tingkat internasional.
Selain itu, Indonesia juga harus mendapatkan dukungan dari negara-negara yang dianggap kompeten terkait isu Gaza.
Load more