Banyak Dikeluhkan Warga, Gubernur Pramono Anung Minta Transjakarta Peremajaan Mikrotrans dan Evaluasi Sopir Ugal-Ugalan
- Abdul Gani Siregar/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyoroti banyaknya laporan warga terkait perilaku sopir Mikrotrans atau JakLingko yang dinilai tidak profesional.
Ia meminta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) segera melakukan evaluasi menyeluruh dan peremajaan armada sekaligus pramudi.
“Untuk Mikrotrans ini kan baru akan dimulai. Jadi memang beberapa hal kami melihat supaya Mikrotrans juga terjadi peremajaan karena memang beberapa usianya juga sudah melebihi sehingga kami akan melakukan peremajaan dan itu sedang dipersiapkan,” ujar Pramono di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (13/11/2025).
Pramono mengatakan, dirinya telah berdiskusi langsung dengan Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat. Nantinya, Transjakarta akan melakukan peremajaan terhadap 1.000 pramudi JakLingko.
Keluhan warga mengenai Mikrotrans mencuat setelah sejumlah netizen melaporkan banyak sopir yang ugal-ugalan, membawa keluarga saat bekerja, hingga mengemudi tanpa disiplin di jalan. Tak sedikit yang menilai hal itu membuat penumpang merasa tidak nyaman dan berisiko membahayakan keselamatan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Pramono menegaskan bahwa evaluasi bukan hanya pada armada, tetapi juga terhadap kedisiplinan dan profesionalitas sopir. Ia memastikan proses peremajaan akan dilakukan secara bertahap dengan mekanisme yang telah diatur dalam kontrak kerja.
“Kalau kan memang ketika mereka dikontrak kan ada kontraknya, batas usianya kan ada. Kalau batas usianya sudah melewati harus berhenti ya harus berhenti. Walaupun pasti yang seperti ini nanti tetap akan minta untuk diperpanjang, tetapi saya lihat kemudian,” katanya.
Meski begitu, Pramono menyebut pemerintah tetap akan memberikan kompensasi dan pendampingan bagi sopir yang tidak lagi memenuhi syarat usia kerja. Ia juga meminta masyarakat bersabar karena program peremajaan ini membutuhkan waktu dan proses administratif.
Langkah evaluasi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan Mikrotrans sekaligus mengembalikan kepercayaan publik terhadap transportasi terintegrasi JakLingko. (agr/iwh)
Load more