Modus Tuduh Sopir Angkut TKI Ilegal, Tiga Oknum TNI di Bulukumba Peras Korban hingga Rp30 Juta
- Idris Tajannang/tvOne
Gowa, tvOnenews.com - Tiga oknum anggota TNI diduga terlibat dalam aksi pemerasan terhadap seorang sopir asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Para pelaku disebut mengaku sebagai anggota kepolisian dan menuduh korban membawa calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (7/11/2025) di wilayah Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.
Korban berinisial AI (20), yang berprofesi sebagai sopir angkutan antar daerah, menceritakan bahwa ia mendapat telepon dari seseorang di Jeneponto yang meminta untuk menjemput beberapa penumpang untuk ke Kabupaten Barru.
“Saya ditelpon orang dari Kabupaten Jeneponto, disuruh ambil penumpang di depan masjid Panciro. Saya setuju dan menunggulah di Masjid Panciro, Kecamatan Bajeng. Saya sempat menunggu sekitar satu jam lebih,” kata AI, Selasa (11/11/2025).
Namun setelah menunggu lama, AI kemudian menelpon orang yang menyuruhnya mengambil penumpang di panciri.
"Saya kemudian menelponnya kembali dan meminta nomor penumpang tersebut, namun orang itu justru tidak memberikan saya nomor penumpangnya," ungkapnya.
"Saya berulang kali telepon dan meminta nomornya, bahkan saya sempat mengeluh dan mengatakan kenapa lama sekali," sambungnya.
Kemudian orang yang menghubunginya kembali menelpon dan mengatakan penumpang tidak jadi berangkat karena mobil yang digunakan AI dianggap tidak muat. Karena tidak mengenal lebih jauh orang tersebut, AI memutuskan melanjutkan perjalanan.
Tak lama berselang, saat melintas di sekitar Jembatan Kembar, mobilnya tiba-tiba dihentikan oleh dua pria menggunakan sepeda motor.
“Mereka tanya saya bawa apa?. Saya jawab penumpang, tapi mereka bilang saya bawa TKI ilegal dan suruh saya menepi,” ujar AI.
Kedua pria itu kemudian menanyakan tujuan dan jumlah penumpang yang dibawa.
AI menjelaskan bahwa dirinya hendak ke Pelabuhan Barru dengan membawa lima penumpang. Namun, pelaku tetap menuduhnya membawa calon TKI ilegal.
“Mereka tanya, mau dipermudah atau dipersulit. Saya bilang, dipermudah saja, Pak. Lalu mereka bilang, ya sudah kasih Rp50,” tutur AI.
AI awalnya menganggap permintaan 50 itu adalah Rp50 ribu, namun ternyata kedua pelaku tertawa karena meminta Rp50 juta, hingga membuat AI kaget.
Load more