Mensos Minta Publik Tak Berspekulasi Soal Dugaan Bullying di Tragedi Ledakan SMAN 72
- tvOnenews/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengingatkan masyarakat agar tidak berspekulasi terkait dugaan perundungan atau bullying yang dikaitkan dengan pelaku dalam insiden ledakan di masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ia mengimbau agar menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian agar informasi yang beredar tetap akurat dan tidak menimbulkan kesimpangsiuran.
Hal itu disampaikan Mensos saat menyambangi Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta, pada Sabtu (8/11), untuk meninjau langsung kondisi para korban serta memberikan dukungan moral kepada mereka dan keluarganya.
Menurutnya, Kemensos telah menyiapkan langkah rehabilitasi dan pendampingan bagi korban serta keluarganya.
Upaya ini dilakukan sembari menunggu hasil penyelidikan resmi agar penanganan dapat berlangsung secara menyeluruh, baik dari sisi medis maupun psikologis.
“Ya, kita tunggu saja ya, jangan berspekulasi. Kami tadi sempat berdialog dengan para korban, tetapi belum memungkinkan untuk membicarakan hal yang detail,” kata Gus Ipul.
Ia menjelaskan, pertemuan dengan korban dan keluarga di rumah sakit lebih difokuskan pada komunikasi ringan guna membantu pemulihan psikologis mereka setelah peristiwa tragis tersebut.
“Kami hanya berbicara ringan, menanyakan posisi mereka saat kejadian dan bagaimana mereka menyelamatkan diri. Sebagian besar masih didampingi orang tua,” ujarnya.
Saifullah menambahkan, sebagian besar korban masih memperlihatkan tanda-tanda trauma, meski semangat untuk sembuh tetap tinggi.
“Dari hasil dialog dengan para dokter, saya lihat anak-anak punya semangat besar untuk segera sembuh. Mari kita doakan bersama,” ucapnya.
Berdasarkan data Pos Pelayanan Polri di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, hingga Sabtu siang pukul 10.00 WIB, total terdapat 96 korban ledakan yang dirawat di tiga rumah sakit di wilayah Jakarta Pusat.
Rinciannya, RS Islam Cempaka Putih menangani 43 pasien, terdiri atas 14 pasien rawat inap dan 29 yang telah diperbolehkan pulang.
RS Yarsi merawat 15 pasien, dengan 14 masih dirawat dan satu sudah pulang, sedangkan RS Pertamina Jaya menangani tujuh pasien, satu di antaranya masih menjalani perawatan.
Secara keseluruhan, sebanyak 67 korban telah dipulangkan, sementara 29 lainnya masih dalam perawatan medis. (ant/rpi)
Load more