Soal Kematian Siswa Jatuh dari Lantai 8, Pihak Pahoa Gading Serpong Bantah Keras Soal CCTV Sekolah Mati Justru...
- Istimewa/ Facebook Sekolah Terpadu Pahoa
Jakarta, tvOnenews.com - Pihak Sekolah Terpadu Pahoa, Gading Serpong buka suara soal kasus meninggalnya siswa laki-laki berinisial NCA (13) yang jatuh dari lantai delapan sekolah.
Pihak sekolah meluruskan sejumlah informasi yang sempat viral di media sosial, Threads.
Salah satunya informasi terkait kamera pengawas (CCTV) yang disebut-sebut mati di sekolah elit tersebut.
"Saat ini insiden tersebut sudah ditangani kepolisian untuk melakukan investigasi agar dapat menelusuri penyebabnya. Sebelum ada informasi resmi hasil investigasi dari pihak kepolisian, maka kami berharap para orang tua siswa tidak berspekulasi agar situasi tetap kondusif dan menjaga perasaan pihak keluarga siswa," dikutip dari Surat Pernyataan Resmi Pahoa, Kamis (6/11/2025).
- dok.kolase tvOnenews.com-antara
Di dalam surat yang ditandatangani Direktur Akademi Sekolah Pahoa, Lia Soleman serta Direktur Nonakademik, Yohani Christi itu, pihak Pahoa juga membantah jika CCTV sekolah mati atau rusak.
"Bahwa isu mengenai CCTVsekolah dalam keadaan mati atau rusak, adalah tidak benar," katanya.
Pahoa menyatakan seluruh CCTV di bangunan sekolah berfungsi dengan baik.
"Dengan banyaknya jumlah CCTV di sekolah, maka membutuhkan Waktu untuk menelusuri rekaman CCTV agar informasi yang didapatkan akurat dan tepat," tambahnya.
Bahkan Pahoa mengatakan rekaman CCTV tersebut juga telah dibuka oleh pihak kepolisian sebagai bagian dari proses penyelidikan.
Kronologi
Pihak sekolah pun angkat bicara soal kronologi awal insiden nahas tersebut.
"Ketika insiden tersebut terjadi, pihak sekolah telah berusaha bertindak cepat membawa siswa ke rumah sakit terdekat," tulis keterangan tersebut, tertanggal Rabu (5/11/2025).
Namun, rumah sakit tersebut tidak memiliki fasilitas yang lengkap sehingga siswa tersebut perlu dibawa ke tempat lain.
Pihak sekolah berupaya menghubungi beberapa rumah sakit namun kebanyakan menolak dan menyatakan tak bisa menangani kondisi siswa tersebut.
Selanjutnya, Sekolah Pahoa berupaya berkoordinasi intens dengan dua rumah sakit besar yang memberikan respons.
"Dari dua rumah sakit yang memberikan respons, keluarga memilih Rumah Sakit Siloam. Siswa tersebut segera dipindahkan dan menerima perawatan intensif," tulus surat tersebut.
Load more