Menteri ESDM Bahlil: 70 Persen Produksi Lotte Chemical Akan Gantikan Impor Petrokimia Indonesia
- YouTube Setpres
Jakarta, tvOnenews.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan beroperasinya pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, akan menjadi tonggak penting dalam upaya mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku industri petrokimia.
Menurut Bahlil, sekitar 70 persen hasil produksi pabrik Lotte akan digunakan untuk substitusi impor, sementara sisanya akan diekspor ke pasar global.
“Dari total kapasitas produknya sekitar 70 persen akan dipasarkan di dalam negeri dan 30 persen di luar negeri. Jadi Bapak, selama ini kita impor. Dengan pabrik ini, kita tidak lagi mengimpor secara besar-besaran seperti tahun sebelumnya. 70 persen adalah substitusi impor, 30 persen kita ekspor,” ujar Bahlil dalam peresmian pabrik, Kamis (6/11/2025).
Pabrik Lotte Chemical yang baru diresmikan Presiden Prabowo Subianto ini menjadi salah satu kompleks petrokimia terbesar di Asia Tenggara dengan nilai investasi mencapai US$4 miliar atau sekitar Rp64 triliun.
Fasilitas tersebut mampu memproduksi beragam produk petrokimia strategis, antara lain ethylene, propylene, mixed C4, pyrolysis gasoline, hydrogen, serta berbagai jenis plastik seperti HDPE, LLDPE, dan polypropylene.
Bahlil menuturkan, total penjualan tahunan pabrik ini diperkirakan mencapai US$2 miliar, dengan US$1,4–1,5 miliar di antaranya akan berputar di dalam negeri.
“Total nilainya, revenue-nya, jualannya per tahun itu US$2 miliar. Jadi US$1,4–1,5 berputar di sini, sisanya kita ekspor,” jelasnya.
Pabrik yang dikelola oleh investor asal Korea Selatan tersebut akan mengolah 3,2 juta ton nafta per tahun, dengan campuran LPG hingga 50 persen. Dari bahan baku itu, dihasilkan ethylene sebanyak 1 juta ton per tahun, propylene 520 ribu ton, mixed C4 320 ribu ton, pyrolysis gasoline 675 ribu ton, dan hydrogen 45 ribu ton per tahun.
Selain itu, pabrik juga menghasilkan produk turunan seperti HDPE 250 ribu ton, LLDPE 200 ribu ton, polypropylene 350 ribu ton, butadine 140 ribu ton, serta BTX (benzene, toluene, xylene) 400 ribu ton per tahun.
Produk-produk tersebut, kata Bahlil, akan menjadi bahan baku penting bagi industri manufaktur nasional, mulai dari otomotif, peralatan medis, karet sintetis, ban, cat, hingga produk plastik rumah tangga.
Load more