Xi Jinping Jadi Sorotan di KTT APEC Korea Selatan, Bahas Perdamaian dan Perdagangan Pasca Gencatan Dagang dengan Trump
- Istimewa
Korea Selatan, tvOnenews.com - Pemimpin China, Xi Jinping, dipastikan menjadi pusat perhatian dalam pertemuan tahunan para pemimpin ekonomi kawasan Pasifik (APEC) di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10). Kehadirannya menjadi sorotan setelah berhasil mencapai kesepakatan dagang sementara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Gencatan dagang itu tercapai tepat sebelum Trump meninggalkan Korea Selatan dan memilih absen dalam dua hari utama konferensi APEC. Kesepakatan tersebut menangguhkan pembatasan ekspor rare earth (logam tanah jarang) dari China yang sebelumnya mengancam rantai pasok global.
Tahun ini, pembahasan APEC berfokus pada penguatan rantai pasok, kerja sama ekonomi, dan pengurangan hambatan perdagangan serta investasi. Namun, keputusan APEC bersifat tidak mengikat dan sering kali sulit mencapai konsensus.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dalam pidato pembukaannya menyebut bahwa tatanan perdagangan global tengah menghadapi perubahan besar yang memicu ketidakpastian ekonomi.
“Ketika perdagangan bebas mengalami perubahan besar, ketidakpastian ekonomi global semakin dalam,” ujarnya.
Trump absen dan diwakili oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent.
Xi Serukan Kerja Sama Global
Dalam pidato utamanya, Xi menyerukan agar negara-negara Asia-Pasifik tetap menjaga multilateralisme dan memperkuat kolaborasi ekonomi.
“Perubahan besar sedang terjadi di dunia. Lautan mungkin bergelombang, tetapi justru di saat seperti ini kita harus saling bergandengan tangan,” tegas Xi.
Bertemu PM Jepang, Kanada, dan Thailand
Xi dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin penting, termasuk Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, yang baru saja terpilih sebagai pemimpin perempuan pertama Jepang. Pertemuan ini menjadi sorotan karena Takaichi dikenal berhaluan nasionalis dan mempercepat pembangunan militer Jepang untuk menghadapi pengaruh China di Asia Timur.
Isu penahanan warga Jepang di China serta pembatasan impor daging sapi dan hasil laut Jepang juga disebut akan masuk agenda pembahasan.
Selain itu, Perdana Menteri Kanada Mark Carney akan bertemu Xi pada pukul 16.00 waktu setempat. Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal normalisasi hubungan kedua negara yang memburuk selama pemerintahan Justin Trudeau. Kanada diketahui tengah berusaha mengurangi ketergantungan dagang terhadap AS dan memperluas pasar ke Asia.
Xi juga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, usai Bangkok menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan Kamboja yang turut diawasi oleh Presiden Trump.
Harapan Deklarasi Bersama APEC
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun menyampaikan harapan agar pertemuan APEC kali ini dapat menghasilkan pernyataan bersama yang mencakup kesepakatan di tingkat menteri dan pemimpin negara.
“Kami hampir mencapai kesepakatan. Mudah-mudahan deklarasi bersama bisa diadopsi saat penutupan KTT Sabtu nanti,” ujarnya.
Namun dua diplomat anggota APEC menyampaikan keraguan bahwa dokumen akhir akan substantif, mengingat perpecahan geopolitik global yang masih tajam.
Sebagai catatan, APEC pernah gagal mengeluarkan pernyataan bersama pada 2018 dan 2019, saat masa jabatan pertama Trump.
Menariknya, di sela forum APEC kali ini, CEO Nvidia Jensen Huang juga dijadwalkan memberikan pidato kepada para eksekutif industri. Nvidia baru saja mencetak sejarah sebagai perusahaan pertama yang menembus valuasi US$5 triliun, meskipun isu ekspor chip AI ke China belum dibahas dalam pertemuan Xi-Trump sehari sebelumnya. (nsp)
Load more