Jusuf Kalla Ajak Pemimpin Dunia Berani Hentikan Perang dan Bangun Perdamaian Sejati
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12 sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) mengajak seluruh Pemimpin Dunia berani menghentikan perang dan membangun perdamaian sejati.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla dalam pidatonya di ajang International Meeting for Peace yang diselenggarakan Komunitas Sant’Egidio di Roma, Italia, dengan tema “Daring Peace”atau “Berani Mewujudkan Perdamaian.”
Dalam forum yang dihadiri para pemimpin dunia, tokoh lintas agama, dan aktivis kemanusiaan dari berbagai negara itu, Jusuf Kalla menegaskan bahwa hanya perdamaian yang mampu menjamin masa depan umat manusia.
"Dalam keadaan damai, anak-anak menguburkan ayah mereka karena sebab-sebab alami. Dalam perang, ayah menguburkan anak-anaknya karena sebab-sebab buatan manusia. Hanya perdamaian yang dapat menunjukkan keindahan masa depan," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menjelaskan, akar konflik dunia kerap berulang dari tiga faktor utama yang ia sebut 3G, yakni God (agama), Glory (kemuliaan), dan Gold (kepentingan ekonomi).
Ketiganya, lanjut Jusuf Kalla, jika disalahgunakan, akan melahirkan keserakahan, fanatisme, dan supremasi yang berujung pada penderitaan kemanusiaan.
Menyoroti berbagai konflik global, seperti perang Rusia-Ukraina dan krisis kemanusiaan di Gaza, Jusuf Kalla menilai bahwa dunia masih belum sepenuhnya belajar dari sejarah.
Ia mengingatkan bahwa perang selalu mengorbankan mereka yang paling lemah, perempuan, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa.
"Perang memecah manusia menjadi ‘kami’ dan ‘mereka’, menumbuhkan rasa curiga, dan menghancurkan harmoni kehidupan. Tidak ada yang menang dalam perang. Kemanusiaan selalu menjadi pihak yang kalah," ujarnya.
Dalam pidatonya, JK juga menyoroti peran besar Amerika Serikat dalam menentukan arah perdamaian di Timur Tengah.
Ia menilai, inisiatif untuk menekan pihak-pihak yang berkonflik agar berunding harus menjadi prioritas dunia.
Menurut JK, hanya keberanian politik yang bisa menghentikan peran.
"Jika Amerika Serikat sungguh mau menghentikan perang, maka perdamaian bisa tercapai," ujarnya.
Selain itu, JK juga menegaskan bahwa solusi dua negara (two-state solution) tetap menjadi jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Load more