Pasar Burung Barito Digusur, Pedagang Ngamuk: Gubernur Pramono Jahat, Kau Kejam Sekali!
- tvOnenews/Rika Pangesti
Jakarta, tvonenews.com — Suasana pagi di Pasar Burung Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berubah menjadi mencekam pada Senin (26/10).
Saat sebagian warga baru membuka mata, puluhan pedagang di Pasar Burung Barito justru terperanjat.
Pasukan gabungan Satpol PP, polisi, dan TNI tiba-tiba datang membawa alat berat dan langsung menggusur kios mereka.
Dalam hitungan menit, suara kicau burung tergantikan deru beko yang merobohkan deretan kios lama.
“Jam enam pagi tiba-tiba datang ratusan petugas Satpol PP, ada mobil beko, semuanya langsung merapat. Barang-barang kami dikeluarkan paksa. Setelah itu, kios kami dihancurin,” tutur Yuliyana (46) dengan mata berkaca-kaca, salah satu pedagang yang kiosnya rata dengan tanah.
Kios-kios yang sudah buka sejak subuh pun tak luput. Rolling door yang masih tertutup pun dipaksa dibuka dan dirusak.
“Walaupun belum buka, tetep dihancurin. Dari ujung ke ujung, semua dibongkar,” ujarnya.
Menurut Yuliyana, para pedagang sebenarnya sudah menerima surat peringatan (SP) hingga tahap tiga.
Namun mereka mengaku telah berupaya mencari solusi alternatif agar tidak digusur.
“Kita sudah audiensi ke Balai Kota tanggal 14 Oktober. Kirain bisa ketemu Gubernur Pramono. Eh ternyata cuma asistennya aja. Janjinya mau disampaikan ke atasannya, tapi sampai hari ini nggak ada hasil,” ungkapnya.
Para pedagang merasa dikhianati. Mereka menilai Gubernur DKI Jakarta Pramono tidak menepati janji kampanyenya yang pernah berkomitmen untuk 'memprioritaskan UMKM'.
- tvOnenews/Rika Pangesti
“Waktu kampanye, dia bilang mau bantu UMKM. Tapi sekarang malah bikin rakyat sengsara. Banyak yang pingsan tadi pagi karena kaget, hewan-hewan kami juga mati. Kucing ada yang kepanasan, burung banyak yang terbang lepas,” kata Yuliyana.
Pedagang Pasar Barito juga menyebut proyek taman baru yang menjadi alasan penggusuran hanyalah ambisi pribadi sang gubernur.
“Katanya mau bikin tiga taman jadi satu. Tapi buat apa? Di taman-taman itu malah banyak yang pacaran, bukan untuk rakyat kecil. Mau buat patung, mau bendera pusaka, semuanya ambisi dia. Pramono tuh jahat banget,” ucapnya dengan nada tinggi.
Load more