Kronologi Eks Direktur Danareksa Tewas Tertimpa Pohon Tumbang saat Mengendarai Lexus di Kawasan Pondok Indah
- BPBD DKI Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com — Kabar duka datang dari dunia keuangan nasional. Mantan Direktur PT Danareksa (Persero) Harry Nugroho Prasetyo Danardojo meninggal dunia secara tragis setelah mobil Lexus yang dikendarainya tertimpa pohon tumbang di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (26/10/2025).
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 13.59 WIB di Jalan Metro Pondok Indah Raya, Kebayoran Lama, saat hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan elit tersebut.
Menurut keterangan Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Muhammad Yohan, pohon palem berdiameter sekitar 60 sentimeter dan setinggi 15 meter tumbang dan menimpa mobil Lexus yang tengah melintas.
- Instagram @info_betawi
“Hujan berintensitas tinggi dan angin kencang menyebabkan pohon palem tumbang dan menimpa satu unit mobil Lexus. Korban yang merupakan pengemudi mobil meninggal dunia di lokasi kejadian,” ujar Yohan, dikutip Senin (27/10/2025).
Petugas gabungan dari BPBD DKI Jakarta, Dinas Gulkarmat, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Satpol PP, serta PPSU setempat langsung diterjunkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan menyingkirkan batang pohon yang menutup jalan.
Proses evakuasi berlangsung sulit karena hujan belum reda. Setelah hampir dua jam, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke RS Pondok Indah.
Korban kemudian diketahui bernama Harry MP Danardojo, alumnus SMA Pangudi Luhur (PL) angkatan 1984. Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Bukit Hijau 9 Nomor 6, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Kabar meninggalnya Harry sontak menyebar di media sosial. Ucapan belasungkawa berdatangan dari berbagai kalangan, termasuk dari komunitas Alumni Pangudi Luhur (PL) melalui akun Instagram @browijaya4ever.
Akibat insiden tersebut, lalu lintas di sekitar Jalan Metro Pondok Indah Raya sempat lumpuh total. Pohon tumbang hampir menutupi seluruh badan jalan, membuat kendaraan tidak bisa melintas.
Petugas akhirnya menggunakan alat berat untuk memotong dan menyingkirkan batang pohon. Situasi kembali normal sekitar pukul 16.00 WIB.
“Kini akses jalan sudah kembali bisa dilalui, dan kami mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah DKI Jakarta,” tambah Yohan.
- Istimewa
Profil Harry Nugroho Prasetyo Danardojo
Bagi dunia pasar modal dan keuangan nasional, nama Harry Nugroho Prasetyo Danardojo bukanlah sosok asing.
Ia dikenal sebagai profesional berintegritas tinggi yang pernah memimpin PT Danareksa (Persero) pada masa krisis ekonomi awal 2000-an.
Sebagai Managing Director, Harry berperan penting dalam restrukturisasi besar-besaran Danareksa pasca-krisis 1998, ketika perusahaan menghadapi tekanan berat akibat portofolio aset bermasalah.
Dalam wawancara lamanya, Harry pernah menyebut bahwa pada tahun 2001, Danareksa mencatat kerugian hingga Rp495 miliar akibat pencadangan aktiva tak produktif.
Namun berkat langkah efisiensi dan pembenahan tata kelola yang ia dorong, Danareksa kembali stabil dan sehat secara finansial.
Selain kiprahnya di pasar modal, Harry dikenal aktif di sektor keuangan, energi terbarukan, transportasi, dan logistik. Ia memiliki keahlian dalam corporate planning, policy analysis, hingga merger & acquisition (M&A).
Bagi banyak profesional muda, Harry adalah sosok mentor yang tegas namun rendah hati. Ia kerap menekankan pentingnya transparansi, integritas, dan keberanian mengambil keputusan sulit dalam dunia bisnis.
Harry juga dikenal memiliki minat besar terhadap startup tahap awal (early-stage startups) dan sering membantu perusahaan yang sedang berjuang untuk bertahan di fase kritis.
Kabar wafatnya Harry meninggalkan duka mendalam di kalangan rekan, sahabat, dan keluarga besar Pangudi Luhur.
“Harry bukan hanya teman, tapi panutan. Ia selalu jadi orang pertama yang membantu ketika kami butuh nasihat,” ujar salah satu rekannya di PL angkatan 1984.
Kepergian Harry MP Danardojo menjadi kehilangan besar bagi dunia keuangan Indonesia, seorang profesional berintegritas yang meninggalkan warisan keteladanan, dedikasi, dan semangat untuk membangun ekonomi bangsa.
Load more