KTT ASEAN ke-47, Anwar Ibrahim: ASEAN Perkuat Daya Saing Lewat Integrasi Ekonomi dan Transisi Energi Hijau
- Abdul Gani Siregar
Kuala Lumpur, tvOnenews.com — Keketuaan ASEAN 2025, Anwar Ibrahim, menegaskan bahwa ASEAN sedang memasuki babak baru transformasi ekonomi yang lebih terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan. Melalui langkah konkret di sektor perdagangan, energi, dan digitalisasi, ASEAN berupaya memperkokoh fondasi kawasan di tengah ketidakpastian global.
Dalam pidatonya pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Minggu (26/10/2025), Anwar menyoroti pentingnya memperkuat ketahanan ekonomi dan solidaritas kawasan agar ASEAN tidak sekadar bertahan, tetapi tumbuh sebagai kekuatan global baru.
“Kedamaian dan kemakmuran relatif yang dinikmati ASEAN selama hampir enam dekade tidak akan bertahan dengan sendirinya. Hal itu harus terus diperbarui melalui kerja sama dan diperkuat dengan tujuan bersama,” ujar Anwar dalam sambutannya.
Menurut Perdana Menteri Malaysia ini, ASEAN kini tengah memanfaatkan momentum global untuk memperdalam keterkaitan ekonomi dan memperluas perdagangan melalui berbagai inisiatif strategis. Salah satunya adalah pembaruan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) yang akan diluncurkan pada KTT kali ini.
“Pembaruan ASEAN Trade in Goods Agreement yang akan diluncurkan pada KTT ini akan menciptakan pasar regional yang lebih terintegrasi, membuka peluang skala, efisiensi, dan kesempatan bagi dunia usaha serta para pekerja kita,” tegasnya.
Selain integrasi perdagangan, ASEAN juga mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Anwar menyebut, pengembangan ASEAN Power Grid (APG) menjadi instrumen penting dalam memastikan ketahanan energi kawasan.
“Fasilitas pembiayaan APG yang baru akan membantu menutup kesenjangan pendanaan dan mempercepat transisi menuju energi yang lebih bersih dan aman,” ujarnya.
Upaya tersebut juga disertai dengan inisiatif ASEAN Blue Economy Framework dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik regional, yang diharapkan menjadi fondasi bagi pertumbuhan hijau dan industri berkelanjutan.
Anwar menambahkan, ASEAN tidak hanya bergerak di sektor konvensional, tetapi juga menatap masa depan digital dengan langkah terukur. Dengan proyeksi nilai ekonomi digital ASEAN yang akan berlipat ganda menjadi 2 triliun dolar AS pada 2030, kawasan ini berkomitmen mempercepat penyelesaian ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) pada 2026.
Load more