Prabowo Sebut Angka Pengangguran Terendah Sejak 1998, Anies: Kedengarannya Malah Sebaliknya
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut angka pengangguran di Indonesia saat ini paling rendah sejak 1998.
Menurut Anies, klaim Prabowo tersebut tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Dia menyebut masyarakat masih mengeluhkan soal sulitnya mencari kerja dan banyak yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Setahun sudah pemerintahan baru ini berjalan, Pak Presiden baru saja bilang bahwa angka pengangguran terendah sejak tahun 1998,” kata Anies melalui akun Instagramnya, Sabtu (25/10/2025).
“Bagus dong kalau begitu tapi kenapa obrolan sehari-hari yang kedengerannya malah sebaliknya. Susah cari kerja, lowongan seret, PHK di mana-mana,” sambungnya.
Dia mengatakan angka pengangguran absolut di Indonesia saat ini justru meningkat. Menurutnya, pemerintah tidak bisa menyimpulkan hanya dari satu data.
“Di lapangan ceritanya jauh lebih kompleks. Misalnya nih kalau kita mau lihat data lebih dalam lagi. Satu, pengangguran absolut itu justru naik,” tegas Anies.
“Jadi persentasenya memang turun, tapi jumlah orang nambah karena angkatan kerjanya membesar. Nah kita kejar-kejaran tuh di situ,” lanjutnya.
Kedua, kata Anies, jumlah pekerjaan dengan status paruh waktu atau part-time meningkat. Sementara, lapangan kerja dengan status penuh waktu atau full-time menurun.
“Banyak yang dihitung itu disebut sebagai bukan pengangguran. Padahal, mereka itu kerja part-time dengan jam kerja dan penghasilan yang amat tidak layak,” ujar Anies.
Ketiga, mayoritas pekerja 60-an persen masih pekerja informal. Artinya, mereka mendapat upah cenderung rendah, tidak punya perlindungan sosial dan perlindungan hukum yang cukup.
“Keempat pengangguran anak muda tetap paling tinggi. Anak muda itu paling semangat, tapi paling sulit masuk ke tempat kerja,” tandas Anies. (saa/nba)
Load more