Sekjen PDIP: Kalau Tidak Ada Bung Karno, Mungkin Tak Ada Masjid di Belahan Bumi Paling Utara
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut Presiden ke-1 RI Soekarno alias Bung Karno turut berperan penting dalam sejarah Islam.
Hal itu disampaikan dalam acara peringatan 10 tahun Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDIP di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (22/10).
Menurutnya, Bung Karno sangat berperan besar atas berdirinya masjid di wilayah paling utara di bumi. Sebab, saat kunjungan kerja ke Uni Soviet ketika masih menjabat presiden, Bung Karno melayangkan protes saat tahu masjid digunakan sebagai gudang.
Hasto mengatakan, Bung Karno pun meminta tempat itu difungsikan kembali menjadi masjid untuk dirinya bisa melaksanakan salat.
“Ketika ke Soviet yang komunis, Bung Karno tidak melupakan salat lima waktu. Beliau memprotes ketika masjid diubah menjadi gudang, dan meminta untuk bisa sholat di sana,” kata Hasto dalam pidatonya.
“Kalau tidak ada Bung Karno, mungkin tidak ada masjid di belahan bumi paling utara,” sambungnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Bung Karno juga berperan atas penemuan makam Imam Al-Bukhari. Waktu itu, lanjut Hasto, Bung Karno meminta langsung pemimpin Uni Soviet untuk mencarikan makam Imam Al-Bukhari.
“Bung Karno juga meminta pemimpin Uni Soviet untuk mencarikan makam Imam Al-Bukhari. Ibu Mega tahun yang lalu datang ke sana, nyekar ke makam Imam Al-Bukhari,” ungkapnya.
Hasto menambahkan Bung Karno juga berhasil menyelamatkan Al-Azhar yang direncanakan akan ditutup.
“Beliau (Bung Karno) mengirim surat kepada Gamal Abdel Nasser agar jangan ditutup,” ujarnya. (saa/dpi)
Load more