Setahun Prabowo-Gibran Pengamat Maritim: Pemerintah Jadikan Laut Poros Peradaban
- Istimewa
“Pemberdayaan masyarakat pesisir akan menjadi tolok ukur keberhasilan ekonomi biru di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu pada bagian lain Capt. Hakeng Jayawibawa menilai 1 tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianton terhadap kebijakan luar negeri semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan maritim di kawasan Indo-Pasifik.
Dengan pendekatan diplomasi bebas aktif, Indonesia terus memperluas kerja sama dengan negara-negara ASEAN, Jepang, dan Australia dalam bidang keamanan laut, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pertukaran teknologi kelautan.
“Diplomasi maritim Indonesia kini bergerak dari posisi reaktif menjadi proaktif. Kita tidak hanya menjadi penjaga laut sendiri, tetapi juga mitra dalam menjaga stabilitas kawasan,” kata Marcellus.
Ia menyebut pendekatan ini sejalan dengan visi poros maritim dunia yang dihidupkan kembali oleh Presiden Prabowo.
“Poros maritim bukan ambisi hegemonik, tapi panggilan moral bahwa laut adalah ruang bersama umat manusia yang harus dijaga dengan kebijaksanaan,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Marcellus Hakeng Jayawibawa, menilai arah kebijakan maritim Indonesia saat ini menunjukkan kedewasaan baru dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Pemerintah dinilainya semakin serius memperluas kawasan konservasi laut dan memperkuat sistem peringatan dini bencana pesisir.
“Kalau kita ingin berbicara tentang masa depan maritim, maka keberlanjutan harus menjadi inti. Dan pemerintahan saat ini tampaknya memahami hal itu dengan baik,” ujarnya.
Ia mengapresiasi rencana pemerintah memperluas kawasan konservasi hingga 30 persen dari total wilayah perairan nasional, serta memperkuat riset adaptif di bidang kelautan.
“Kebijakan ini memperlihatkan bahwa kita tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memulihkan keseimbangan antara manusia dan laut,” katanya.
Menutup pandangannya, Marcellus Hakeng Jayawibawa, menegaskan bahwa arah pembangunan maritim di bawah Presiden Prabowo Subianto telah berada di jalur yang benar. Namun, konsistensi dan kesinambungan kebijakan menjadi syarat mutlak agar hasilnya benar-benar terasa di masyarakat.
“Pemerintah sudah mengukuhkan fondasi yang kuat. Sekarang tinggal menjaga ritme dan keberlanjutannya. Kalau konsistensi ini dijaga, saya yakin Indonesia akan benar-benar berlayar menuju kejayaan maritimnya,” ujar Marcellus Hakeng.
Ia menambahkan, kebangkitan maritim Indonesia bukan hanya soal infrastruktur atau ekspor ikan, tetapi juga pemulihan identitas bangsa.
Load more