ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Amnesty: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo - Gibran, Erosi HAM Terparah Sejak Reformasi

Amnesty International Indonesia menilai satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi periode dengan kemunduran paling serius
Senin, 20 Oktober 2025 - 22:38 WIB
konferensi pers Catatan Situasi HAM Indonesia Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Senin (20/10/2025).
Sumber :
  • Rika Pangesti/tvOnenews.com

Jakarta, tvOnenews.com - Amnesty International Indonesia menilai satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi periode dengan kemunduran paling serius dalam penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) sejak era reformasi.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menyebut tahun pertama pemerintahan ini diwarnai oleh “erosi kebebasan” dan “kembalinya praktik otoritarianisme” yang membungkam suara kritis, melemahkan lembaga-lembaga HAM, serta memperluas peran militer di ruang sipil.

“Kami melihat arah kebijakan publik yang paradoks. Di satu sisi tampak populis, tapi di sisi lain sarat kepentingan elite. Pemerintah mengklaim pro-rakyat, tapi substansinya justru memperkuat kelompok berkuasa,” ujar Usman dalam konferensi pers Catatan Situasi HAM Indonesia Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Senin (20/10/2025).

Prabowo dan Gibran
Prabowo dan Gibran
Sumber :
  • Tim tvOnenews/Muhammad Bagas

 

Militerisasi Ruang Sipil dan Penyangkalan Pelanggaran HAM

Menurut Usman, tanda-tanda kemunduran demokrasi paling mencolok terlihat dari remilitarisasi ruang sipil.

Revisi Undang-Undang TNI, kata dia, membuka jalan bagi perwira aktif menduduki hingga 16 jabatan struktural di pemerintahan.

Sementara jumlah komando teritorial terus bertambah hingga diperkirakan mencapai 37 Kodam pada 2029.

“Itu artinya seluruh provinsi akan berada di bawah kendali militer. Indonesia bukan lagi negara demokratis jika ruang sipil terus dimiliterisasi,” tegasnya.

Selain itu, Amnesty menyoroti pernyataan sejumlah menteri yang dianggap menyangkal pelanggaran HAM berat, seperti tragedi Mei 1998 dan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan etnis Tionghoa.

“Jika hanya satu menteri yang menyangkal, mungkin bisa disebut salah bicara. Tapi ketika lebih dari dua menteri melakukannya, itu bukan kebetulan, itu kebijakan negara,” kata Usman.

Pembungkaman Suara Kritis dan Kriminalisasi Aktivis

Usman menilai kebijakan dan praktik penegakan hukum setahun terakhir memperlihatkan pembungkaman sistematis terhadap kritik publik.

Amnesty mencatat 269 serangan terhadap pembela HAM, termasuk 112 jurnalis, 81 pegiat masyarakat adat, serta 35 orang yang dikriminalisasi.

“Banyak dari mereka ditangkap sewenang-wenang, diserang secara fisik, bahkan ada yang dibunuh. Ini menunjukkan betapa memburuknya iklim kebebasan sipil di Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menyoroti penanganan demonstrasi yang kerap diwarnai kekerasan aparat.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT