Bos Danantara Optimis Dividen BUMN Tembus Rp140 Triliun di 2025
- tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, mengaku optimis bahwa dividen BUMN bakal bisa mencapai Rp 140 triliun di tahun 2025.
Hal itu diungkapkannya dalam acara 'HIPMI-Danantara Business Forum 2025', yang digelar di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
"Dividen yang kita terima pada tahun ini, walaupun kita terima secara bertahap, itu kurang lebih mencapai Rp 140 triliun," kata Rosan dalam acara HIPMI-Danantara Indonesia Business Forum 2025 di Jakarta, Senin.
Rosan menjelaskan bahwa saat ini Danantara tengah mengelola aset senilai US$1 triliun atau sekitar Rp 16,57 kuadriliun, yang menempatkan Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) nomor lima terbesar di dunia.
"Ini adalah awalnya, dan tentunya aset ini kita ketahui adalah dari semua transformasi BUMN yang dulu berada kepemilikannya di bawah Kementerian Keuangan, tapi dikelola oleh Kementerian BUMN, dan sekarang kepemilikan serta pengelolaannya ada di bawah Danantara," kata Rosan.
Dia bahkan menargetkan Danantara agar bisa menghimpun dan menginvestasikan dana hingga US$40 miliar atau sekitar Rp 662,8 triliun (asumsi kurs Rp 16.570 per dolar AS) dalam lima tahun ke depan.
“Itu tanpa menggunakan leverage. Itu semua berasal dari modal ekuitas. Kalau saya pakai leverage empat atau lima kali, maka saya punya sekitar 250 miliar dolar AS (sekira Rp 4.142,5 triliun) untuk diinvestasikan," ujar Rosan.
Karenanya, guna memperkuat kapasitas investasi, Rosan memastikan bahwa Danantara juga aktif membentuk dana bersama (co-investment funds) dengan sejumlah sovereign wealth fund (SWF) global lainnya.
Saat ini, kerja sama yang telah terjalin misalnya dengan mitra dari Qatar Investment Authority (QIA) dan China Investment Corporation (CIC). Selain itu, lanjut Rosan, Danantara tengah menjajaki kemitraan serupa dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Public Investment Fund Arab Saudi.
"Selain itu, salah satu agenda besar yang diusung Danantara adalah restrukturisasi BUMN. Dimana jumlah BUMN yang saat ini mencapai sekitar 1.000 entitas, akan dikonsolidasikan menjadi sekitar 200 entitas," ujarnya. (nba)
Mohammad Yudha Prasetya/VIVA
Load more