Masalah Gigi Jadi Momok Masyarakat Indonesia, Prabowo Minta Beasiswa LPDP Difokuskan untuk Mahasiswa Kedokteran
- YouTube/Sekretariat Presiden
Jakarta, tvOnenews.com — Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya memperkuat sektor pendidikan kedokteran di Indonesia. Ia meminta agar program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memprioritaskan mahasiswa kedokteran, termasuk dokter gigi dan dokter spesialis, guna menjawab krisis tenaga medis yang masih besar di dalam negeri.
Dorongan itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
Prabowo menyoroti hasil program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang kini telah dimanfaatkan oleh sekitar 43 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Program tersebut memungkinkan setiap warga negara melakukan pemeriksaan kesehatan gratis setahun sekali pada hari ulang tahunnya.
“Ini saya kira program pertama kali juga di sejarah republik kita, setiap warga negara berhak cek kesehatan gratis sekali dalam setahun pada hari ulang tahun dia, dan ini mampu kita untuk bisa mencegah di saat dini,” kata Prabowo.
Namun, dari hasil pemeriksaan CKG, ditemukan fakta bahwa sebagian besar masyarakat mengalami masalah kesehatan gigi. Temuan itu menjadi sinyal bagi pemerintah untuk segera menambah jumlah tenaga dokter gigi di tanah air.
“Artinya bahwa sekarang ya kita harus menghasilkan dokter gigi yang cukup banyak,” ujar Prabowo.
Ia menegaskan, kekurangan tenaga medis di Indonesia sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
“Padahal kita tahu dokter umum saja kita kekurangan, kekurangan kita sangat besar. Kalau tidak salah kekurangan kita di atas 140 ribu dokter, kita juga kekurangan spesialis, juga ribuan spesialis yang kita kurang. Ini PR,” tuturnya.
Prabowo juga menyoroti tren global di mana negara-negara maju seperti Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat tengah mengalami krisis tenaga medis. Negara-negara tersebut kini aktif merekrut dokter dari luar negeri dengan tawaran gaji tinggi, sebuah kondisi yang menurutnya dapat mengancam Indonesia jika tidak segera memperkuat sistem pendidikan kedokteran nasional.
“Negara yang kaya dia bisa ambil dokter dari negara-negara yang kurang kaya. Inggris kekurangan dokter sangat banyak, dia ambil dokter dari mana-mana. Jerman, Eropa Barat, Amerika, dokter dan perawat diambil dari mana-mana, dia mampu bayar sangat tinggi. Ini jadi masalah bagi kita,” tegasnya.
Load more