Ditanya soal Presiden Prabowo Ancam Reshuffle Menteri Nakal, Bahlil: Sesama Bus Kota Jangan Saling Mendahului
- tvOnenews - Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto ultimatum menteri nakal hingga bakal reshuffle menteri bila tiga kali ditegur masih bebal. Terkait hal tersebut, awak media mempertanyakan hal itu kepada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
Dalam hal ini, Bahlil menanggapi dengan santai kabar mengenai kemungkinan perombakan kabinet (reshuffle) yang kembali mencuat usai pernyataan Presiden Prabowo Subianto.
Ditemui usai Rapat Terbatas di kediaman pribadi Presiden Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Minggu (19/10/2025), Bahlil menegaskan bahwa urusan reshuffle merupakan hak prerogatif penuh Presiden.
“Saya belum tahu, itu yang tahu hanya Presiden. Sesama bus kota jangan saling mendahului,” kata Bahlil sambil tersenyum kepada awak media.
Pernyataan Bahlil itu menanggapi ucapan Presiden Prabowo yang sebelumnya menyinggung soal mekanisme peringatan tiga kali bagi menteri yang kinerjanya dinilai kurang baik sebelum dilakukan reshuffle. Dengan gaya khasnya, Bahlil memilih menjawab isu tersebut dengan guyon.
Ketika ditanya apakah dirinya pernah ditegur oleh Presiden, ia menjawab dengan kalimat yang membuat para jurnalis tertawa.
“Saya setiap dipanggil pasti ditegur, tegur sapa, ditegur sayang, ditegur perintah. Kan tegur semuanya,” bebernya sambil tertawa.
Meski berbalas canda, Bahlil menegaskan bahwa Presiden Prabowo dikenal sebagai pemimpin yang terbuka dan komunikatif terhadap para menterinya.
“Bapak Presiden orangnya sangat terbuka. Mungkin kalau kamu (wartawan) ikut rapat setiap hari, pasti juga ditegur,” ujarnya berseloroh.
Sebelumnya, dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Mahasiswa Baru dan Wisuda Sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Sabtu (18/10/2025), Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya menindak tegas korupsi dan tak segan melakukan reshuffle jika ada pejabat yang berulang kali melanggar.
“Kalau ada satu dua nakal, saya peringati. Satu kali peringatan, masih nakal; dua kali, masih nggak mau dengar; tiga kali, apa boleh buat, reshuffle, harus diganti demi negara, bangsa, dan rakyat,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung bagaimana dirinya kerap memberi kepercayaan besar kepada anak buah dalam mengelola anggaran.
“Boleh tanya menteri-menteri dan anak buah saya, kadang-kadang mereka minta, ‘Pak, saya butuh 5 triliun.’ Saya kasih 10,” ujar Prabowo, disambut tawa hadirin.
Load more