IHSG Anjlok 3,22% ke 7.863, Bursa Merah Total! Sektor Energi dan Teknologi Jadi Tumbal
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Setelah sempat perkasa menembus rekor baru pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terjun bebas 3,22% ke level 7.863,32 pada perdagangan Jumat (17/10/2025) pukul 14.48 WIB. Aksi jual besar-besaran mewarnai bursa, membuat seluruh sektor di zona merah.
Sebanyak 646 saham turun, hanya 103 saham naik, dan 207 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp19,1 triliun, dengan 28,84 miliar saham berpindah tangan dalam 2,14 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun menyusut menjadi Rp14.638 triliun, menandai koreksi tajam setelah euforia kenaikan indeks beberapa hari sebelumnya.
Sektor Energi dan Teknologi Jadi Korban Terbesar
Mengutip data Refinitiv, seluruh sektor saham berada di zona merah hari ini. Utilitas, energi, dan teknologi menjadi kelompok yang paling dalam koreksinya, menandakan tekanan terjadi secara menyeluruh.
Saham-saham konglomerat besar turut menjadi pemberat indeks. Di antaranya:
Ketiga saham tersebut mencatat penurunan signifikan, menekan pergerakan IHSG di sesi siang.
Tensi Dagang AS–China Bikin Pasar Panik
Menurut Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, pelemahan IHSG hari ini tak lepas dari meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.
“Hal ini negatif buat IHSG, terutama untuk saham-saham pertambangan dan industri,” ujar Lukman.
Tensi geopolitik dua raksasa ekonomi dunia itu memicu kekhawatiran pasar terhadap rantai pasok global dan ekspor komoditas Indonesia, khususnya batu bara dan nikel.
IHSG Overbought, Aksi Ambil Untung Tak Terhindarkan
Lukman menambahkan, koreksi tajam IHSG juga terjadi karena posisi indeks yang baru saja menyentuh level all time high (ATH) di atas 8.200 pekan lalu.
“Indeks sempat terbang karena sentimen risk-on global dan euforia saham-saham berbasis AI. Jadi memang cenderung overbought dan rentan profit taking,” jelasnya.
Sentimen profit taking ini membuat investor cenderung berhati-hati menjelang akhir pekan, terlebih dengan ketidakpastian arah suku bunga global dan konflik dagang yang memanas.
Outlook Pasar
Analis memprediksi IHSG berpotensi rebound terbatas pekan depan, asalkan ketegangan global mereda dan investor mulai melakukan pembelian kembali pada level undervalue. Namun, volatilitas pasar diperkirakan masih tinggi dalam jangka pendek. (nsp)
Load more