Tak Hanya Emas, Perak Ikut Bersinar! Harga Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa di US$54,22 per Troy Ons
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Bukan hanya emas yang mencetak sejarah, perak kini ikut menjadi primadona pasar komoditas dunia. Harga perak melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di US$54,22 per troy ons, didorong oleh ketatnya pasokan global dan tingginya permintaan terhadap logam mulia di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pada perdagangan Kamis (16/10/2025), harga perak (XAG) di pasar spot melesat 2,18% dan untuk pertama kalinya menembus level psikologis US$54 per troy ons. Sementara pada perdagangan Jumat (17/10/2025) pukul 06.25 WIB, harga perak tercatat stabil di US$54,19 per troy ons, meski sedikit melemah 0,06%.
Perak Jadi Primadona Baru Pasar Logam Mulia
Kenaikan harga perak ini terjadi seiring dengan lonjakan harga emas yang kembali mencetak rekor tertinggi di atas US$4.300 per troy ons. Kondisi tersebut menunjukkan kuatnya minat investor terhadap aset safe haven di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian kebijakan ekonomi Amerika Serikat.
Menurut Michael Brown, ahli strategi senior di Pepperstone, lonjakan harga perak saat ini dipicu oleh pasokan yang sangat ketat di London, pasar utama perdagangan logam mulia dunia.
“Lonjakan harga perak didorong oleh pasokan London yang ketat, ditandai oleh backwardation ekstrem dan rekor harga sewa. Namun, reli ini bisa berbalik cepat jika kekurangan pasokan mulai berkurang,” jelas Brown.
Emas dan Perak Sama-Sama Melesat
Sementara itu, harga emas dunia juga terus mencatatkan rekor baru. Pada perdagangan Kamis (16/10/2025), emas dunia melesat 2,80% ke US$4.325,35 per troy ons, dan kembali naik pada Jumat pagi ke posisi US$4.358,99 per troy ons.
Kenaikan ini didorong oleh spekulasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), serta meningkatnya ketegangan perdagangan AS–China dan isu penutupan pemerintahan AS.
“Jika hubungan AS–China terus memburuk, hal itu bisa menjadi pemicu bagi emas untuk menembus batas US$5.000 per troy ons,” kata Zain Vawda, analis di MarketPulse OANDA.
Selain emas dan perak, pasar juga mencatat peningkatan permintaan terhadap logam lain seperti platinum dan paladium. Namun, perak tetap menjadi sorotan karena lonjakannya yang paling tajam sejak satu dekade terakhir.
Ketegangan Global dan Spekulasi The Fed Jadi Pendorong Utama
Investor global kini memantau kebijakan The Fed yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember 2025. Penurunan suku bunga umumnya mendorong permintaan terhadap logam mulia seperti emas dan perak, yang dianggap lebih menarik saat imbal hasil aset berbunga menurun.
Selain itu, meningkatnya tensi perdagangan antara Washington dan Beijing turut memperkuat arus modal ke aset lindung nilai. Pemerintah AS sebelumnya mengkritik langkah China memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang, yang dianggap mengancam rantai pasokan global.
Outlook Perak: Tetap Bersinar, tapi Waspadai Volatilitas
Meski kini menjadi primadona pasar, para analis mengingatkan bahwa harga perak bisa berfluktuasi cepat seiring perubahan kondisi pasokan dan kebijakan moneter global.
Namun, dengan pasokan ketat, permintaan industri tinggi, serta sentimen investor terhadap aset safe haven yang masih kuat, perak diprediksi akan tetap bertahan di level tinggi dalam waktu dekat. (nsp)
Load more