Oalah, Ternyata Ini Penyebab Cuaca Panas Menyengat Kata BMKG: Warga Diminta untuk...
- Freepik
Jakarta, tvOnenews.com — Cuaca panas yang terasa menyengat dalam beberapa hari terakhir ternyata bukan tanpa sebab. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa kondisi ini berkaitan erat dengan peralihan musim serta pengaruh angin kering dari Australia.
Menurut BMKG, Indonesia saat ini sedang memasuki periode transisi dari musim kemarau ke musim hujan, khususnya di wilayah selatan seperti Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
Pada masa peralihan ini, cuaca cenderung cerah tanpa tutupan awan pada pagi hingga siang hari, sehingga radiasi matahari langsung menyengat permukaan bumi.
- Tangkapan layar
“Ciri khas periode transisi itu pagi sampai siang panas karena minim tutupan awan. Baru menjelang sore hingga malam mulai muncul awan dan turun hujan,” jelas BMKG.
Tak hanya itu, BMKG juga menyebut adanya pengaruh dari Australian Monsoon Index, yakni pergerakan angin timuran kering dari Australia menuju Indonesia.
Angin kering ini memperkecil peluang terbentuknya awan hujan sehingga langit tetap cerah dan suhu makin terasa panas.
“Angin timuran yang membawa massa udara kering ini masih cukup kuat dibandingkan normalnya. Akibatnya, tutupan awan hujan minim sehingga suhu menjadi lebih tinggi,” lanjut BMKG.
- freepik.com
Jadi, Sampai Kapan Cuaca Panas Ini Bertahan?
BMKG memperkirakan kondisi panas ini masih akan berlangsung selama masa transisi, sebelum akhirnya hujan mulai turun lebih rutin memasuki puncak musim hujan pada akhir Oktober hingga November.
Masyarakat diimbau untuk:
- Mengurangi aktivitas luar ruangan saat siang hari,
- Perbanyak minum air putih,
- Gunakan tabir surya atau pelindung tubuh lainnya saat beraktivitas di luar rumah.
Load more