Belanja APBN 2026 Sebesar Rp3.842,7 Triliun, Kemenkeu Bocorkan Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,4 Persen
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memaparkan desain postur APBN 2026 yang telah disepakati oleh Banggar DPR RI dan pemerintah.
Postur APBN 2026 didesain ekspansif dengan dasar pendapatan negara sebesar Rp3.153,6 triliun, defisit Rp689,1 triliun atau 2,68 persen PDB (Produk Domestik Bruto).
"Belanja negara Rp3.842,7 triliun (rancangan APBN 2026-red). Transfer ke daerah Rp639 triliun untuk kesejahteraan rakyat," kata Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu kepada awak media, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Febrio menjelaskan terdapat 8 agenda prioritas pemerintah pada alokasi APBN 2026 nantinya.
Kedelapan program prioritas tersebut yakni ketahanan pangan; ketahanan energi; makan bergizi gratis (MBG); pendidikan bermutu; kesehatan berkualitas; pembangunan desa, koperasi, dan UMKM; pertahanan semesta; dan akselerasi investasi dan perdagangan.
Menurutnya dari delapan program prioritas pemerintah yang didanai APBN 2026 akan berdampak langsung terhadap masyarakat.
"Rp1.377,9 triliun ini adalah program prioritas dan sekaligus kita identify dari belanja pusat yang langsung dinikmati oleh masyarakat di seluruh penjuru daerah. Program-program pemerintah pusat yang langsung dinikmati oleh masyarakat mulai dari PKH, PIP, Paket Sembako, Bantuan Iuran, BPJS," ungkapnya.
Febrio menjelaskan berdasarkan desain postur APBN 2026 dengan program prioritas berjalan dinilai berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026.
"APBN nya sudah kita sepakati di Undang-Undang APBN 2026 kemarin. 5,4 persen (pertumbuhan ekonomi-red) berpeluang untuk bisa kita tingkatkan dengan efektifitas dari mesin-mesin pertumbuhan tadi," ungkapnya. (raa)
Load more