Kesaksian Warga Soal Pria yang Ngamuk Tusuk 4 Orang di Cilandak: Kayak Zombie, Jalannya Santai, Matanya Kosong
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com – Sehari setelah insiden penusukan di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, warga masih trauma mengingat peristiwa berdarah yang dilakukan RMS alias Yoyo (46), pria blasteran Jawa–Spanyol.
Dalam penyerangan oleh pria yang dikenal alami gangguan kejiwaan itu, empat orang terluka, termasuk Ketua RT setempat.
Kesaksian warga menunjukkan bagaimana Yoyo tampak seperti kehilangan kendali penuh atas dirinya.
Ia berjalan santai di jalan kecil Cilandak VI, menggenggam pisau, sementara tatapannya kosong dan matanya melotot.
“Kayak zombie banget. Jalannya pelan tapi matanya kosong, mulutnya mangap, nggak bisa diajak ngomong,” tutur J (62), Koordinator Keamanan RW 03 yang juga menjadi saksi mata kejadian, saat ditemui tvOnenews.com pada Senin (6/10).
J mengatakan, pelaku sudah lama mengalami gangguan kejiwaan akibat ketergantungan obat-obatan.
Biasanya, Yoyo tenang bila rutin minum obat, tetapi belakangan diduga berhenti menjalani pengobatan.
“Kalau dia lagi disiplin minum obat, normal. Tapi kalau nggak, dia mulai ngamuk. Sudah beberapa kali begitu,” katanya.
Menurut warga, amukan Yoyo dimulai dari rumahnya sendiri. Ia sempat menyerang ibu dan kakaknya, lalu berlari ke rumah Ketua RT 09, inisial WP.
“Waktu itu saya lihat Pak RT dirangkul, saya kira mau dipeluk. Eh, tahu-tahu langsung ditusuk di perut. Saya cuma bisa teriak 'Yo lepasin yo' ya kan saya juga takut, dia megang pisau," ujarnya.
Dalam insiden itu, empat orang menjadi korban luka tusuk, dua di antaranya mengalami luka parah di bagian perut dan kini dirawat di RS Fatmawati.
Johanes Santika mengaku warga sudah lama khawatir dengan kondisi Yoyo, terutama karena pria tersebut dikenal gemar mengoleksi pisau lipat dan beberapa kali terlihat membawa senjata tajam di sekitar rumah.
“Dia memang senang pisau, sering mainin di rumah. Ibunya juga sudah tua, nggak bisa ngontrol. Kasihan sebenarnya, tapi kami juga takut,” ujarnya.
Setelah kejadian, suasana di lingkungan RW 03 masih mencekam. Warga memilih menutup pintu rumah rapat-rapat, sementara sejumlah petugas keamanan RW masih berjaga untuk memastikan keamanan sekitar.
Load more