Ribuan Siswa Keracunan MBG, Ombudsman RI Meminta untuk Mewaspadai Potensi Gangguan Penghambat Program
- tvOnenews - Aldi Herlanda
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyoroti soal rentetan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi kepada siswa di berbagai wilayah.
Yeka mengungkapkan, bahwa rentetan kasus keracunan tersebut merupakan sinyal peringatan untuk terus memperketat pengawasan olahan mutu hingga pendistribusian MBG sampai ke sekolah.
Ia juga meminta agar mewaspadai akan terjadinya gangguan dari luar yang dapat menghambat kesuksesan dari program MBG tersebut.
"Kita juga tidak boleh menutup mata terhadap kemungkinan adanya gangguan yang menghambat program ini," katanya saat konferensi pers penyampaian hasil kajian cepat pencegahan maladministrasi dalam penyelenggaraan MBG melalui daring, Selasa (30/9).
Meski demikian, Yeka mengungkapkan, bahwa kasus keracunan yang terjadi saat ini merupakan alarm agar pemerintah untuk terus meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
"Setiap peristiwa harus dimaknai sebagai alarm kolektif, setiap anak terdapat adalah pengingat bahwa negara berkewajiban memperbaiki tata kelola agar kejadian serupa tidak terulang," ungkapnya.
Sekedar informasi, gelombang insiden keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kian mengkhawatirkan.
Data Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sepanjang Januari–September 2025 terjadi 70 insiden keamanan pangan, termasuk keracunan, dengan total 5.914 penerima manfaat terdampak.
Terbaru, lebih dari seribu siswa di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, keracunan usai menyantap makanan tersebut.
Hal ini membuat Presiden Prabowo Subianto langsung merespons serius dengan menggelar rapat terbatas hanya beberapa jam setelah tiba di Tanah Air pada Sabtu (27/9/2025) malam.
"Jadi terus terang berkenaan dengan masalah MBG sejak kemarin beliau mendarat di Halim, beliau memanggil beberapa menteri khusus berkenaan dengan MBG, di BGN, kemudian juga beliau langsung memberikan petunjuk-petunjuk terhadap perbaikannya sehingga hari ini dipimpin oleh Menko Pangan mengadakan rapat di Kementerian Kesehatan untuk tadi bahwa paling utama adalah keselamatan anak-anak kita," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi kepada wartawan, di Jakarta Selatan, dikutip Senin (29/9/2025).
Prasetyo menegaskan, Presiden memberi arahan yang bersifat teknis dan detail, mulai dari kedisiplinan prosedur, standar kebersihan, hingga kualitas air yang digunakan dapur MBG. Temuan awal pemeriksaan sampel makanan menunjukkan bakteri sebagai salah satu penyebab utama kasus keracunan. (aha/aag)
Load more