Blak-blakan Korban Ungkap Kronologi Aksi Bejat Kiai MR di Bekasi, Pelecehan Terjadi Sejak SD
- Ilustrasi antara
Jakarta, tvOnenews.com – Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang kiai ternama di Bekasi berinisial MR (52) mencuat ke publik dan menjadi sorotan luas.
Dua korban, yakni SA (keponakan) dan ZA (anak angkat), akhirnya berani buka suara secara blak-blakan dalam podcast YouTube dr Richard Lee. Pengakuan keduanya mengungkap kronologi panjang bagaimana sang kiai diduga melakukan aksi bejat bertahun-tahun.
Korban Pertama Kali Dilecehkan Sejak SD
Dalam kesaksiannya, SA mengaku tinggal bersama pelaku sejak duduk di bangku sekolah dasar. Ia mengatakan, pelecehan pertama dialaminya ketika masih kelas 6 SD. Saat itu, pelaku mengajaknya masuk mobil lalu meminta SA melakukan tindakan tak senonoh dengan alasan "sedang gatal".
“Ketika di tengah jalan berhenti, katanya kemaluannya gatal, aku disuruh megang. Setelah itu dia minta aku buat itu sambil nonton film,” ungkap SA dalam pengakuannya, Jumat (26/9).
Menurut SA, perlakuan tak pantas itu terus berulang setiap kali istri pelaku tidak ada di rumah. Peristiwa tersebut membuat SA tumbuh dengan trauma mendalam, namun ia baru berani menceritakannya setelah kasus ini terbuka.
Anak Angkat Ikut Jadi Korban
Tak hanya SA, anak angkat pelaku berinisial ZA juga mengalami nasib serupa. ZA bercerita, pelecehan pertama dialaminya ketika masih duduk di bangku SMP. Saat liburan sekolah dan pulang ke rumah, ia sering jadi sasaran pelaku.
Menurut ZA, tindakan bejat itu terus berulang hingga ia dewasa. Bahkan, pelaku kerap memintanya mengirim video pribadi. Salah satu peristiwa paling mengerikan terjadi ketika ZA terbangun dalam keadaan tanpa busana, sementara pelaku berada di sampingnya.
“Istrinya sempat memergoki, tapi malah aku yang dimarahin. Katanya aku yang menggoda suaminya,” kata ZA. Pada momen itu pula ZA baru mengetahui dirinya hanyalah anak angkat yang dipelihara MR sejak bayi.
Tertekan Hingga Akhirnya Melapor Polisi
Meski pernah dipergoki istrinya, MR disebut tidak berhenti melakukan aksi cabul. Puncaknya terjadi pada 27 Juni 2025. Usai mandi, ZA kembali jadi korban hingga akhirnya memutuskan melarikan diri dan berani melaporkan MR ke pihak kepolisian.
Load more