Mengenal Kisah Cinta Pierre Tendean, Ajudan Gagah Jenderal Nasution yang Banyak Dilirik Kaum Hawa, Dikenang Jadi Pahlawan Revolusi
- dok.kolase tvOnenews.com / Wikipedia-pierresangpatriot
Jakarta, tvOnenews.com- Bagi rakyat Indonesia, nama Pierre Tendean begitu familiar di telinga. Sebab kisahnya melekat pada tragedi G30S PKI. Â
- dok.kolase tvOnenews.com / Wikipedia-pierresangpatriot
Â
Pierre Tendean merupakan ajudan muda yang gagah dari Jenderal Nasution. Meski kisahnya sudah lama, namun peristiwanya masih membekas dan menjadi sejarah Indonesia.
Apabila bicara soal peringatan Gerakan 30 September (G30S), ada sosok patriot yang tak lekang dalam ingatan. Seorang taruna Akademi Teknik AD (Atekad)Â yang rela berkorban hingga titik darah penghabisan.
Diketahui, Pierre Tendean adalah taruna Atekad lulusan tahun 1961. Sosoknya yang rupawan, buat banyak digandrungi wanita sejak zaman sekolah.Â
Sebagaimana dikutip dari buku Biografinya "Sang Patriot, Kisah Seorang Pahlawan Revolusi" dikatakan ada 3 wanita siswi SMA Dago yang taruhan untuk mendapatkan hati Pierre.
Pahlawan muda ini, tak menerima satupun dari gadis Bandung itu yang diterima oleh Pierre karena alasan sedang belajar untuk menyelesaikan pendidikan.Â
Pierre ternyata lahir di Batavia, 21 Februari 1939. Ia merupakan putra blasteran (Minahasa-Prancis) dari pasangan Aurelius Lammert Tendean (Minahasa) dan Maria Elizabet Cornet (Prancis Kaukasian).Â
Tak heran, Pierre termasuk siswa yang populer. Selain disiplin, ia juga sebagai olahragawan, pemain bola basket, tenis, dan sepak bola.Â
Hal itu membuatnya jadi komandan korps taruna. Semakin buat wanita klepek-klepek.
Dia juga sering mendapat ledekan karena paras indonya. Pelecehan itu sering secara verbal berupa pertanyaan sindiran.
Diam-diam taruna muda ini, menjalani kisah cinta dengan gadis Medan bermula saat dirinya lulus dari Atekad dan ditempatkan di Medan.Â
Di kota itulah, Pierre mulai membuka hati, bertemu tambatan hatinya Rukimini Chamim, gadis Medan keturunan Jawa. Meski tak lama dinas di Medan, namun kisah cinta dengan Mimin (panggilan Rukmini) tetap berlanjut.
Kemudian, Pierre pernah mengikuti pelatihan intelijen di Pusat Pendidikan Intelijen (Pusdikintel), untuk dipersiapkaan mengawal Menteri Oei Tjoe Tat ke Malaysia.
Load more