Dedi Mulyadi Berkomentar soal Tingginya Angka Keracunan MBG di Jabar
- istimewa - antaranews
Jabar, tvOnenews.com - Tingginya angka keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat (Jabar) begitu menyedot perhatian orang tua murid. Bahkan, angka tersebut hampir mencapai 40 persen dari data jumlah kasus keracunan MBG secara nasional. Sontak, hal ini menuai komentar dari Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, rincian data kasus keracunan menu MBG di Indonesia sejak program tersebut berjalan pada Januari 2025, sebagaimana disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari pada Senin (22/9/2025) lalu.
Bahwa, Kementerian Kesehatan RI hingga Selasa, 16 September 2025, tercatat ada 60 kasus dengan 5.207 penderita. Kemudian, dalam catatan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hingga Rabu, 10 September 2025, ada 55 kasus dengan 5.320 penderita.
Sementara, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, bahwa hingga Rabu, 17 September 2025, tercatat ada 46 kasus keracunan, dengan jumlah penderita 5.080.
Kini yang terbaru, memasuki pekan keempat September 2025 saja, kasus keracunan usai mengonsumsi sajian MBG kembali merebak di sejumlah kabupaten di Jawa Barat.
Di Kabupaten Bandung Barat, keracunan massal terjadi pada Senin (22/9/2025) hingga Kamis (25/9/2025), dengan total jumlah korban dilaporkan mencapai 1.315 orang.
Selanjutnya, di Kabupaten Sukabumi, lima siswa dilaporkan keracunan pada Rabu (24/9/2025). Bahkan sebelumnya kasus keracunan menimpa 150 siswa di Kabupaten Garut pada Kamis (18/9/2025).
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa dirinya akan berdiskusi terlebih dahulu dengan Kepala Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Jabar selaku penanggungjawab program ini.
Dedi Mulyadi menyebutkan, pada hari Senin nanti, pihaknya akan bicara dulu dengan kepala perwakilan (BGN) wilayah Jawa Barat. Baik terkait bagaimana komitmennya.
"Setelah melihat komitmennya, nanti pemerintah provinsi akan mengambil keputusan," ucap Dedi Mulyadi, Kamis (25/9/2025).
Bahkan, nantinya Dedi Mulyadi beberkan, keputusan akan diambil terkait apakah program MBG di Jawa Barat dihentikan sementara atau tetap berlanjut setelah pertemuan dengan Kepala BGN perwakilan wilayah Jawa Barat.
Selain itu, ia jelaskan, pihaknya akan mengundang Kepala BGN perwakilan wilayah Jawa Barat untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dan ada tiga aspek yang nantinya harus ditelaah kembali.
Kemudian, ia jelaskan evaluasi 3 aspek itu adalah dapur, jenis bahan makanan, dan evaluasi jam masak untuk memastikan waktu penyaluran MBG hingga dikonsumsi oleh para siswa penerima manfaat di sekolah.
Load more