Dukung Pembangunan Museum Reog Terbesar di Dunia, Ibas: Mari Kita Dukung dan Kawal
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendukung pelestarian budaya dan ketahanan pangan Ponorogo melalui dukungan terhadap pembangunan Museum Reog terbesar di dunia serta penangkaran bulu merak yang ramah lingkungan.
Ibas juga menggerakkan program hortikultura rakyat seperti “Tanam Siram Rawat Petik Jual” guna meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya kaum ibu.
Hal tersebut disampaikan Ibas yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, dalam acara Tinjau Jambu Kristal: Petani Berkarya, Desa Sejahtera yang digelar pada Rabu (24/9/2025) di Dusun Gentan, Desa Ngerumput, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.
Ibas mengakui kekagumannya terhadap potensi alam dan budaya yang dimiliki Bumi Reog.
Dia menyebut bahwa tanah Ponorogo sangat subur dan budaya Reog sudah mengakar kuat di tengah masyarakat.
“Ponorogo tanahnya subur, budayanya membumi. Mari kita dukung dan kawal agar Museum Reog terbesar di dunia, Gunung Gamping, Sampung, tuntas dan bermanfaat sebesar-besarnya,” ujar Ibas dalam keterangannya yang diterima pada Kamis.
Ia menambahkan bahwa Reog Ponorogo bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi sebuah peradaban yang menjadi wajah Indonesia di mata dunia.
“Reog Ponorogo adalah peradaban Indonesia untuk dunia. Warisan budaya tak benda yang sudah diakui UNESCO. Oleh karena itu, Dadak Merak harus juga lestari. Dukung penangkaran bulu merak di area Ndalem Kerto dengan cara-cara yang baik yang tetap memperhatikan kelestarian alam,” tegasnya.
Selain budaya, Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat tersebut juga menyoroti potensi sektor pertanian hortikultura yang menurutnya bisa menjadi kekuatan ekonomi rakyat.
Dia menyebut sejumlah komoditas yang berkembang di Ponorogo dan bisa menjadi andalan ketahanan pangan masyarakat.
“Sementara itu, Ponorogo juga ada kelengkeng, ada mangga, ada jeruk siam, ada durian di Ngebel."
"Nah, Desa Nrupit, Kec. Jenangan, ada jambu kristal. Buah-buahan sebagai tanaman hortikultura untuk mendukung kemandirian pangan, program MBG, kesehatan masyarakat. Khasiatnya meningkatkan daya tahan tubuh vitamin C. Lebih dari itu, tingkatkan pendapatan warga. Penjualan Rp10 ribu – Rp15ribu per kilo,” urainya.
Load more