Ketua RW 004 Kelurahan Kenari Jakpus Ungkap Penataan Kampung Kumuh, Ini yang Akan Dilakukan
- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - RW 004 Kelurahan Kenari, Jakarta Pusat, masuk dalam kategori kampung kumuh yang akan dilakukan penataan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP).
Ketua RW 004 Kelurahan Kenari, Andi (57) mengungkapkan bahwa jajarannya telah mendapatkan sosialisasi dari pihak Pemprov DKI mengenai penataan ini. Namun diakui, dana untuk penataan tersebut saat ini belum cair.
“Oh sudah-sudah ada (sosialisasi). Namun kan karena saya sering ke luar kota, saya gak terlibat langsung. Yang terlibat itu sekretaris sama seksi Humas yang jadi panitia. Sekarang dana ini belum ada. Oh belum ada. Jadi saya nggak bisa bicara,” kata Andi, saat ditemui, Selasa (23/9/2025).
Lebih lanjut Andi menerangkan, hasil dari sosialisasi tersebut, pihak Pemprov berencana melakukan perbaikan lingkungan hingga pengecatan jalan.
- tvOnenews/A.R Safira
“(Sejauh ini sosialisasinya) Buat perbaikan lingkungan, pengecatan, segala macam,” ungkap Andi.
Sementara itu Andi beranggapan bahwa dana yang dikucurkan Pemprov untuk penataan di lingkungannya dinilai kurang pas.
Sebab dirinya menginginkan adanya renovasi di Pos RW-nya, lantaran selama ini dana yang dikeluarkan untuk kebutuhan RW menggunakan dana mandiri.
“Kalau istilahnya ngecat-ngecat apa gitu kayaknya kurang pas juga kalau buat kami. Tapi buat Pemda kan punya pandangan lain kan,” tutur Andi.
“Saya sebetulnya inginnya yang lebih substantif kan. Ada renovasi RW. Karena kan saya selama ini kan mandiri nih. Renovasi, bangun, nggak ada keterlibatan dari uang Pemda gitu,” sambungnya.
Kemudian Andi mengaku bahwa selama ini warganya juga tidak mengeluarkan uang iuran kebersihan, keamanan, hingga pemakaman.
“Dan juga kampung kita ini termasuk kampung mandiri. Karena nggak ada penarikan uang sampah, keamanan. Terus kalau yang meninggal itu ada uang duka, ada papan nisan, kita juga nyediain ambulans. Itu semua mandiri semua itu,” terang Andi.
“Pokoknya ada aja (uangnya) yang pasti bukan dari Pemda. Bukan dari CSR. Yaudah kita yang penting ada sampai sekarang jalan. Itu bentuk dari kemandiran kita aja sih,” tegas Andi.
Selain itu Andi mengatakan, dana yang akan dibagikan untuk penataan kampung lebih baik digunakan untuk renovasi Pos RW lantaran kegiatan warganya lebih banyak menggunakan tempat tersebut.
“Iya itu aja. Sebetulnya kan kita perlu, itu kan RW itu kan dipakai buat lansia, buat balita, aktivitas karang taruna. Itu kan perlu banget gitu. Ibu-ibu Jumantik termasuk gitu. Tapi kembali lagi itu tanah kan fasum ya. Itu udah digarap ya. Itu dari zaman Belanda gitu,” ucap Andi.
“Kalau itu memangnya harus jadi aset Pemda ya silahkan, nggak apa-apa. Yang penting ya tolong diperhatikan gitu. Ya itu aja sih,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) menargetkan penataan 55 RW kumuh sepanjang tahun 2025.
Penataan ini dilakukan secara bertahap di lima wilayah kota administrasi, dengan fokus pada peningkatan kualitas sarana, prasarana, dan utilitas permukiman.
Berdasarkan data LOKASI CIP 2025 yang diterima tvOnenews.com, Senin (22/9/2025), kawasan kumuh yang menjadi prioritas penanganan tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Di Jakarta Pusat, terdapat sepuluh RW yang masuk program penataan, di antaranya RW 003 dan 004 Kelurahan Gunung Sahari Utara, RW 003 dan 007 Kelurahan Kemayoran, RW 004 dan 005 Kelurahan Kebon Kosong, RW 004 Kelurahan Gunung Sahari Selatan, RW 002 Kelurahan Cempaka Baru, RW 004 Kelurahan Kenari, hingga RW 001 Menteng.
Jakarta Utara fokus pada wilayah pesisir dengan tiga RW, yakni RW 004 Kapuk Muara, serta RW 009 dan 015 Kelurahan Pejagalan.
Sementara di Jakarta Barat, jumlahnya paling banyak dengan sedikitnya 17 RW. Penanganan mencakup RW 007 hingga 010 di Kelurahan Cengkareng Barat, RW 001, 003, 004, dan 005 di Kelurahan Kamal, RW 002 dan 004 Rawa Buaya, hingga RW 003 Kota Bambu Selatan.
RW 010 Semanan, RW 008 Tegal Alur, RW 001 Kelurahan Semanan, RW 011 Kapuk, terakhir RW 003 dan 011 Kelurahan Cengkareng Timur.
Di Jakarta Selatan, kawasan padat seperti RW 002 dan 007 Kelurahan Karet Kuningan, RW 001, 002, dan 005 Kelurahan Karet, RW 001 dan 013 Menteng Dalam, RW 001, 004, 005 Kuningan Timur, hingga RW 002 dan 005 Kelurahan Manggarai Selatan.
Untuk Jakarta Timur, terdapat 14 RW, di antaranya RW 004 dan 010 Kelurahan Cipinang, RW 003, 004, dan 009 Pekayon, RW 001, 002, 003, 004, dan 011 Pondok Kopi, hingga RW 005, 007, dan 008 Penggilingan.
Program ini menyasar perbaikan jalan lingkungan, drainase, jembatan antar kampung, penerangan jalan umum, hingga penyediaan fasilitas MCK komunal.
Pemprov menegaskan penataan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup warga tanpa menggusur mereka dari lingkungan tempat tinggal.
Dengan total 55 RW ditangani di tahun 2025, pemerintah berharap masalah kawasan kumuh dapat dikurangi secara signifikan menuju target penataan seluruh RW kumuh Jakarta pada 2026.
Total anggaran yang disiapkan tahun 2025 mencapai Rp317,8 miliar, dengan target penataan 55 RW kumuh yang tersebar di enam wilayah kota/kabupaten administrasi. (ars/muu)
Load more