Terungkap Peran Dua Oknum TNI dalam Kasus Penculikan-Pembunuhan Kacab BRI, Ternyata Bukan Cuma Jadi Perantara Penculik
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus menjelaskan peran dua orang oknum TNI yang terlibat dalam penculikan sekaligus pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37).
Diketahui, dua oknum TNI yang terlibat dalam kasus ini yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) F.
Ia menjelaskan, mulanya Serka N didatangi oleh salah satu tersangka kasus ini yaitu JP. Oknum TNI itu diminta menjemput seseorang untuk dihadapkan ke bosnya yaitu tersangka lain, DH.
"Selanjutnya, Serka N menelpon kepada Kopda F, oknum AD untuk meminta Kopda F membantu melaksanakan kegiatan penjemputan terhadap seseorang yang diminta DH tadi," kata Donny, dalam konferensi pers, Selasa (16/9/2025).
Setelah itu, JP, Serka N, dan Kopda F bertemu di sebuah kafe untuk menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukannya sekaligus imbalannya.
Pada 19 Agustus 2025, Serka N kemudian bertanya apakah Kopda F bersedia melakukan pekerjaan itu. Ia pun menyanggupinya dan meminta uang operasional.
"Pada hari Rabu 20 Agustus, Serka N bertemu dengan JP di salah satu bank swasta Jakarta Timur, saat itu saudara JP menyerahkan sejumlah uang tunai sebanyak Rp95 juta," katanya lagi
Aksi penculikan pun dimulai dengan mengikuti korban. Pada siang hari, JP mengabarkan kepada Kopda F bahwa korban sedang berada di wilayah Pasar Rebo.
Kopda F kemudian menggunakan mobil lain bersama tim-nya berjumlah empat orang, mengejar korban ke pusat perbelanjaan yang dimaksud.
Kendaraan tersebut kemudian diparkirkan ke kendaraan korban. Pada pukul 16.30 WIB, salah satu pelaku penculikan memanggil korban dan memasukkan ke dalam mobil tersebut.
Selama di dalam mobil, korban kemudian melakukan pemberontakan. Serka N juga sempat menahan dada korban agar tidak memberontak.
Tim penculik ini menunggu arahan dari JP terkait pihak lain yang akan menjemput korban. Namun, tim penjemput itu tidak kunjung hadir.
Akhirnya, korban yang terus memberontak dan dipukuli sudah dalam kondisi lemas.
"Namun, karena tim tidak datang dan korban terus melakukan perlawanan dan diduga juga dalam kondisi yang lemas," katanya.
Load more