Begini Kondisi Terkini Anak yang Disiksa "Ayah Juna" dan Ditelantarkan di Kebayoran Lama, Pernah Berkata Lirih: Aku Mau Ayah Juna Dikubur dan Dikasih Kembang
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Begini kondisi terkini anak yang disiksa “Ayah Juna” lalu ditelantarkan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kasubdit II Dittipid PPA dan PPO Bareskrim Polri Kombes Pol Ganis Setyaningrum mengatakan anak inisial AMK (9) itu dalam perlindungan Kementerian Sosial (Kemensos).
“Untuk anak saat ini Alhamdulillah sudah tumbuh sehat,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Ganis menyebut berat badan AMK juga semakin ideal. Pada saat ditemukan, kata dia, AMK hanya seberat 9 kilogram.
Setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, kini beratnya AMK naik menjadi 19 kilogram.
“(Korban) juga dilatihkan dengan beberapa kegiatan untuk membantu (berjalan). Awalnya dulu saat ditemukan tidak bisa berjalan. Kini sudah mulai lancar berjalan dan berlari,” kata dia.
Selain kondisi fisik, Ganis mengatakan Polri bersama Kementerian PPPA dan Kemensos juga berupaya memulihkan psikis AMK yang mengalami trauma akibat disiksa.
Berkat pemulihan fisik dan psikis, kondisi AMK perlahan membaik dan bisa kembali berkomunikasi.
“Setiap penggalan kata-kata yang disampaikan kami selalu mencari informasi. Kami bekerja sama dengan kementerian lembaga, dan juga di internal kami dari identifikasi. Kami membuat sketsa wajah dan sebagainya. Alhamdulillah sampai kami bisa menemukan dan mengungkap perkaranya,” terangnya.
Dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah SNK (42) selaku ibu kandung AMK dan EF alias YA alias “Ayah Juna” (40) selaku pasangan dari SNK.
Pengungkapan kedua tersangka tersebut berangkat dari pengakuan AMK dalam proses pemeriksaan yang didampingi pekerja sosial.
AMK bercerita dirinya sering disiksa oleh sosok yang dipanggilnya "Ayah Juna".
Pelaku disebut sering memukul, menendang, membanting, menyiram bensin dan membakar wajah korban di sawah.
Tak hanya itu, “Ayah Juna” juga memukul dengan kayu hingga tulang patah, membacok dengan golok hingga menyiram tubuh korban dengan air panas.
"Dalam kesaksiannya korban dengan lirih berkata, 'Aku tidak mau bertemu Ayah Juna, aku mau dia dikubur dan dikasih kembang'," kata Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol Nurul Azizah.
AMK juga bercerita bahwa SNK selaku ibu kandungnya mengetahui penyiksaan tersebut dan bahkan setuju meninggalkan korban di Jakarta.
Load more