Basarnas Konfirmasi Identitas Korban Banjir Bali, Amin Suwandi Ditemukan Meninggal
- Antara
Denpasar, tvOnenews.com – Tim Basarnas Bali akhirnya mengonfirmasi identitas satu korban meninggal dunia akibat banjir besar di Denpasar. Korban yang ditemukan pada Senin (15/9) pagi di aliran sungai DAM Tirta Gangga, Jalan Kertanegara, Ubung Kaja, dipastikan bernama Amin Suwandi.
Kepastian itu disampaikan Kasi Operasi dan Kesiapsiagaan SAR Kantor Basarnas Bali, I Wayan Juni Antara, setelah hasil identifikasi Tim Biddokkes Polda Bali keluar. “Tim Biddokkes memberikan keterangan lisan bahwa jenazah tersebut terkonfirmasi atas nama Amin Suwandi,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Denpasar, Selasa (16/9).
Kronologi Penemuan Jasad
Jasad korban pertama kali dilaporkan warga sekitar pukul 08.55 WITA. Kecurigaan bermula ketika warga mencium bau menyengat dari sekitar aliran sungai. Setelah ditelusuri di Gang Batu Medapit, warga menemukan bagian tubuh manusia di antara tumpukan sampah.
Tim SAR gabungan yang sebelumnya melakukan pencarian di Ubung dan Pasar Kumbasari segera bergeser ke lokasi laporan. Sekitar pukul 09.50 WITA, jasad dievakuasi ke RSUP Prof. Ngoerah menggunakan ambulans BPBD Bali.
Saat ditemukan, kondisi jasad sudah membusuk, tanpa pakaian, dan sulit diidentifikasi. Namun, keluarga Amin Suwandi yang hadir di lokasi sempat memperkirakan jenazah itu adalah anggota keluarga mereka yang hilang saat banjir pada Rabu (10/9). Dugaan itu akhirnya terkonfirmasi setelah hasil pemeriksaan tim Inafis.
Salah Satu dari Lima Korban Hilang
Diketahui, Amin Suwandi merupakan salah satu dari lima korban yang dilaporkan hilang akibat banjir besar yang melanda Denpasar pekan lalu. Ia diduga hanyut terbawa derasnya arus saat banjir melanda kawasan Ubung.
Sebelumnya, banjir bandang disertai longsor melanda sejumlah wilayah di Denpasar dan Badung, menimbulkan kerugian materi serta korban jiwa. Hingga kini, pencarian terhadap korban lain masih terus dilakukan.
Upaya Pencarian Berlanjut
I Wayan Juni menuturkan bahwa sepanjang Senin, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian di tiga lokasi prioritas. “Kami fokus di Bendungan Tukad Badung hingga mangrove Batu Lumbang, aliran sungai Pasar Kumbasari, dan kawasan Mengwitani,” jelasnya.
Untuk memperluas pencarian, tim dibagi menjadi tiga Search and Rescue Unit (SRU). Mereka menyisir sungai mulai dari rumah warga yang longsor hingga ke arah selatan. Namun, hingga pukul 12.00 WITA, hasilnya masih nihil.
Selain itu, tim SAR juga menerima sejumlah laporan masyarakat mengenai dugaan penemuan jenazah. Di antaranya di Perairan Cemanggi dan Taman Pancing. Namun setelah dicek, laporan tersebut tidak terbukti. “Beberapa laporan ternyata hanya kecurigaan warga akibat bau menyengat, setelah dicek tidak ada korban,” kata Wayan Juni.
Dukungan Pencarian
Pencarian korban banjir besar ini melibatkan Basarnas Bali, BPBD, TNI-Polri, relawan, dan masyarakat setempat. Tim bekerja sejak pagi hingga malam dengan menyisir sungai dan perairan menggunakan perahu karet, alat selam, dan peralatan evakuasi lainnya.
Meski medan pencarian sulit, terutama karena derasnya arus sungai dan banyaknya sampah terbawa banjir, tim SAR berkomitmen menuntaskan pencarian hingga seluruh korban ditemukan.
Dengan ditemukannya jenazah Amin Suwandi, daftar korban banjir besar di Bali mulai terkuak. Namun, pencarian terhadap korban hilang lainnya masih terus dilakukan. Basarnas Bali menegaskan tidak akan menghentikan upaya hingga semua korban berhasil ditemukan.
Banjir bandang yang melanda Denpasar dan sekitarnya menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. (ant/nsp)
Load more