Riset Baru Buka Harapan Pasien Gagal Jantung di Indonesia
- antara
Jakarta, tvOnenews.com – Gagal jantung kini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan prevalensi penyakit ini terus meningkat dan menjadi penyumbang signifikan angka kesakitan serta kematian di dunia.
Kondisi ini tidak hanya memangkas kualitas hidup, tetapi juga memicu komplikasi serius, terutama pada kelompok usia lanjut yang rentan (frail). Pasien sering mengalami keterbatasan aktivitas harian, mudah lelah, hingga berisiko tinggi mengalami rawat inap berulang.
Tingginya beban penyakit gagal jantung membuat kebutuhan akan terapi yang lebih efektif semakin mendesak. Perawatan konvensional memang membantu, tetapi hasilnya kerap belum optimal untuk kelompok pasien tertentu, khususnya mereka yang berada pada tingkat kerapuhan tinggi.
Di tengah tantangan tersebut, muncul harapan baru melalui golongan obat SGLT2 inhibitor. Awalnya dikembangkan untuk pasien diabetes melitus tipe 2, obat ini kini terbukti memiliki manfaat besar bagi penderita gagal jantung.
Temuan inilah yang mendorong lahirnya berbagai kajian ilmiah guna menilai seberapa luas manfaat SGLT2 inhibitor, terutama pada pasien dengan berbagai tingkat kerapuhan.
Salah satu kajian penting dilakukan pada ajang Jakarta Nephrology Meeting (JNM) 2025 yang berlangsung 8–10 Agustus 2025 di IMERI FKUI dan JW Marriott Hotel Jakarta. Dalam forum ilmiah ini, seorang peserta berhasil meraih juara pertama kategori Oral Presentation lewat penelitian bertema “Impact of SGLT2 Inhibitors on Cardiovascular Outcomes Across Frailty Levels in Heart Failure”.
“Dalam penelitian ini saya mengkaji penggunaan SGLT2 inhibitor pada pasien gagal jantung dengan berbagai tingkat kerapuhan. Hasilnya, obat ini terbukti aman dan bermanfaat, bahkan pada pasien paling rapuh dengan fungsi ginjal rendah,” jelasnya dalam presentasi.
Studi tersebut menemukan bahwa kelompok pasien paling rentan justru mendapatkan manfaat terbesar. Obat ini mampu memperlambat penurunan fungsi ginjal secara signifikan, sekaligus memberikan perlindungan lebih baik terhadap risiko kerusakan organ vital.
“Temuan ini diharapkan bisa memberi keyakinan lebih bagi dokter untuk menggunakan SGLT2 inhibitor pada pasien yang membutuhkan. Bukan hanya untuk jantung, tetapi juga perlindungan ginjal dan metabolisme secara keseluruhan,” tambahnya.
Load more