Dramatis! Begini Proses Pengangkatan Jasad Pahlawan Revolusi, Brigjen DI Pandjaitan Terakhir Ditemukan dengan Kondisi...
- dok.kolase tvOnenews.com/istimewa
Sementara, luka tidak teratur ada di kepala kanan, di tulang ubun-ubun kiri, dan di puncak kepala.
Berselang waktu kurang lebih tiga puluh menit kemudian, pukul 12.35 WIB, Kopral Subekti KKO mengangkat dua jenazah sekaligus, yaitu Mayjen S. Parman dan mayjen Soeprapto.
Di dalam visum et repertum, R Soeprapto tewas akibat sebanyak 11 tembakan di tubuhnya. Luka tembak masuk, satu peluru di punggung pada ruas tulang punggung keempat, tiga peluru di pinggul kanan, satu di pinggul kiri belakang, satu di bokong sebelah kanan, satu di pinggang kiri belakang, satu di pantat sebelah kanan, dan satu di pertengahan paha kanan.
Sementara, S Parman tewas terkena lima luka tembakan, termasuk dua tembakan mematikan di kepala. Atas luka tembak masuk, satu di dahi kanan, satu di tepi lekuk mata kanan, satu di kelopak atas mata kiri, satu di bokong kiri, dan satu di paha kanan depan.
Kemudian Kopral Hartono KKO, berhasil mengevakuasi Mayjen M.T Haryono dan Brigjen Sutoyo pada pukul 12.55 WIB. Mayjen Haryono tewas karena luka tusukan panjang dan dalam di bagian perut.
Sementara, Brigjen Sutoyo meninggal akibat luka tembak masuk dua peluru di tungkai kanan bawah, satu di atas telinga kanan. Kemudian, luka tembak luar, dua di betis kanan, dan satu di telinga kanan.
Pada pukul 13.30 WIB, Serma Suparimin KKO berhasil mengevakuasi jenazah Letjen Ahmad Yani. Jenderal diketahui punya 10 luka tembak baru dan 3 luka tembak lama.
Diketahui, luka tembak masuk, dua di dada kiri, satu di dada kanan bawah, satu di lengan kanan atas, satu di garis pertengahan perut, satu di perut bagian kiri bawah, satu di perut kanan bawah, satu di paha kiri depan, satu di punggung kiri, dan satu di pinggul garis pertengahan.
Hampir tak sanggup melanjutkan penyelamatan jenazah para Pahlawan Revolusi, pasukan yang sudah tercapai bau mayat itu tetap memaksa lanjutkan penyelaman untuk mengangkat
Pada akhirnya Arkian, Komandan Kompi Intai Amphibi Kapten Winanto turun menelusur lubang dan kembali ke permukaan membawa jenazah terakhir, Brigjen DI Pandjaitan.
Load more