Tragis di Jembrana: Wanita Hamil 2 Bulan Hilang Terseret Banjir Ditemukan Meninggal Dunia'
- Antara Foto
Jembrana, tvOnenews.com – Banjir besar melanda Kabupaten Jembrana, Bali, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut lebih dari 24 jam. Ratusan rumah warga terendam, jalan utama Denpasar–Gilimanuk lumpuh, dan dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus deras.
Salah satu korban adalah Nita Kumala (23), warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, yang belakangan diketahui sedang hamil dua bulan. Kejadian tragis ini menyita perhatian warga karena korban sempat dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Kronologi Kejadian
Menurut Kepala Desa Pengambengan, Kamaruzzaman, peristiwa nahas itu terjadi pada Rabu (10/9/2025) dini hari sekitar pukul 02.30 WITA. Saat itu, Nita dibonceng oleh suaminya, Bilal Ramdhan (27), sepulang dari Dusun Munduk menuju Dusun Kumbading.
“Korban seorang perempuan. Dia dibonceng suaminya melintasi jalan yang banjir. Sepeda motor jatuh terseret air, demikian juga dengan korban. Sementara suaminya berhasil selamat,” kata Kamaruzzaman.
Sepeda motor yang mereka gunakan sempat terseret arus deras ke arah rawa. Bilal selamat setelah berpegangan pada ranting pohon, sementara istrinya terbawa arus. Warga kemudian melakukan pencarian bersama aparat desa.
Ditemukan Tak Bernyawa di Rawa
Setelah beberapa jam pencarian, jasad Nita akhirnya ditemukan warga di rawa tidak jauh dari lokasi ia hanyut. Petugas segera mengevakuasi jenazah dan membawanya ke Puskesmas Pengambengan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Jenazah ditemukan warga di rawa tidak jauh dari tempat dia hanyut. Korban dalam kondisi hamil dua bulan,” ujar Kamaruzzaman.
Kabar duka ini sontak membuat suasana haru di kalangan keluarga maupun warga setempat. Bilal, sang suami, tampak terpukul mendalam usai kehilangan istri yang tengah mengandung anak pertama mereka.
Korban Lain Akibat Banjir Jembrana
Selain Nita Kumala, banjir di Jembrana juga merenggut korban jiwa lainnya. I Komang Oka Sudiastawa (38), warga Desa Dangin Tukadaya, ditemukan meninggal dunia setelah terpeleset dan tenggelam di genangan banjir setinggi pinggang orang dewasa.
Menurut keterangan keluarganya, korban sempat keluar rumah untuk mengecek kondisi banjir. Diduga ia terpeleset dan kepalanya terbentur hingga akhirnya tenggelam.
“Kemungkinan terpeleset dan kepalanya terbentur sehingga tenggelam,” ujar Nanda, keponakan korban.
Dampak Banjir Meluas
Hujan deras yang mengguyur Jembrana sejak Selasa (9/9) tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga memicu kerusakan infrastruktur. Jalan raya Denpasar–Gilimanuk terendam, menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah titik.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, menyebut salah satu titik banjir terparah terjadi di Jalan Udayana, pinggiran Kota Negara.
“Banjir cukup tinggi membuat arus kendaraan Denpasar–Gilimanuk macet. Kami imbau pengguna jalan bersabar dan semoga banjir ini cepat surut,” ujarnya.
Pemerintah desa setempat terus mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama menjaga anak-anak, mengingat derasnya arus banjir yang sewaktu-waktu bisa membahayakan.
Peringatan untuk Warga
Tragedi yang menimpa Nita Kumala dan I Komang Oka menjadi pengingat akan bahaya banjir bandang yang kerap datang tiba-tiba. Aparat meminta warga untuk tidak memaksakan diri melintas di jalan tergenang, apalagi dengan arus deras.
Hingga berita ini diturunkan, hujan masih mengguyur sebagian wilayah Jembrana meski dengan intensitas ringan. Tim gabungan dari BPBD, aparat desa, dan relawan tetap bersiaga untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir. (ant/nsp)
Load more