Gelar Hening Cipta dan Doa Kebangsaan, Ketua HMI: Ikhtiar dan Tawakal adalah Senjata Moral untuk Koreksi Indonesia
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Periode 2024–2026 laksanakan kegiatan Hening Cipta dan Doa Kebangsaan di Sekretariat PB HMI, Jakarta, dengan mengusung tema “Ikhtiar dan Tawakal untuk Koreksi Indonesia.”
Acara ini berlangsung khidmat dan sederhana, meski hanya dihadiri oleh jajaran internal PB HMI.
Meski terbatas, kegiatan ini mengandung makna yang sangat mendalam, yaitu sebagai momentum refleksi kolektif dan konsolidasi moral di tengah kondisi bangsa yang penuh dengan dinamika dan tantangan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PB HMI, Bagas Kurniawan, menekankan bahwa kegiatan doa kebangsaan ini adalah bentuk kesadaran spiritual dan refleksi organisasi atas perjalanan bangsa yang tidak selalu berjalan di jalur yang benar.
- tvOnenews - syifa
“Ikhtiar dan tawakal adalah dua pilar yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa ikhtiar, kita hanya akan jatuh pada sikap pasrah yang keliru, sementara tanpa tawakal, ikhtiar kita bisa berubah menjadi kesombongan. Keduanya harus berjalan seiring untuk menghadirkan energi perubahan yang sehat bagi Indonesia,” kata Bagas, kepada wartawan, Selasa (9/9).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PB HMI Muhammad Jusrianto dalam sekapur sirihnya menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar kegiatan doa kebangsaan ini menjadi pengingat bahwa koreksi terhadap bangsa dimulai dari diri sendiri.
“Walaupun kegiatan ini hanya dihadiri oleh internal PB HMI, maknanya sangat besar. Dari sini kita ingin menegaskan bahwa koreksi terhadap bangsa harus berawal dari internal organisasi, dari hati dan tekad kader HMI, sebelum meluas menjadi gerakan besar untuk rakyat Indonesia,” ungkap Jusrianto.
Dari sisi strategis, Ketua Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan PB HMI Rifan Ridwan Saleh menyampaikan bahwa kegiatan ini juga merupakan penguatan posisi moral PB HMI dalam merespons kondisi bangsa, khususnya terkait krisis hukum, pelanggaran hak asasi manusia, dan praktik represif aparat terhadap mahasiswa maupun rakyat.
“Doa dan hening cipta ini adalah fondasi spiritual perjuangan kita. PB HMI menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa. Kritik dan koreksi bukanlah pengkhianatan, melainkan bentuk cinta kepada bangsa. Ikhtiar dan tawakal adalah senjata moral kita untuk koreksi Indonesia,” tegasnya.
Load more