Jelang Peringatan Hari Alzheimer Sedunia, Kenali dan Cegah Alzheimer Sejak Dini
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Hari Alzheimer Sedunia diperingati pada 21 September. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran soal Alzheimer.
Peringatan ini juga sebagai dukungan untuk penderia dan keluarga penderita. Ini juga dijadikan sebagai hal untuk mendorong tindakan dan penelitian lanjutan tentang Alzheimer.
Peringatan Hari Alzheimer Sedunia juga menjadi momentum untuk melihat kondisi Alzheimer di Indonesia. Berdasarkan data dari Alzheimer Indonesia (ALZI) dan laporan internasional, jumlah penderita Alzheimer terus meningkat.
Pada tahun 2016 jumlah penderita diperkirakan mencapai 1,2 juta orang, yang diproyeksikan melonjak menjadi 2 juta pada 2030 dan 4 juta pada 2050. Bahkan, laporan lain menyebut angka tersebut bisa mencapai 7,5 juta penderita pada 2050.
Sayangnya, kesenjangan masih terjadi antara jumlah estimasi dan diagnosis. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada periode 2021–2023, hanya sekitar 83.500 orang penderita demensia yang tercatat menjalani rawat jalan dan 2.400 orang menjalani rawat inap. Padahal, estimasi sebenarnya mencapai 1,2 juta kasus.
Dampak ekonominya pun tidak kecil. Beban biaya perawatan Alzheimer di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 23 triliun per tahun, belum termasuk kerugian produktivitas keluarga yang harus merawat pasien.
Kondisi ini semakin mendesak mengingat jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia terus meningkat, dari 27 juta orang (10%) pada 2020, dan diperkirakan mencapai 40 juta orang (13,8%) pada 2035.
Dalam rangka memperingati Hari Alzheimer Sedunia dapat diisi dengan kegiatan edukasi sejak dini. Seminar-seminar tentang Alzheimer juga kerap digelar seperti seminar kesehatan bertajuk “Kenali dan Cegah Alzheimer Sejak Dini” di Helens Night Mart.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan otak sekaligus mengenalkan lebih jauh tentang penyakit Alzheimer, penyakit degeneratif otak yang menjadi salah satu penyebab utama demensia di kalangan lansia.
Acara ini menghadirkan narasumber dari kalangan medis, yakni dr. Steven Tandean, dokter Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit Siloam Dhirga Surya Medan yang membahas gejala awal Alzheimer, faktor resiko, serta langkah pencegahan melalui pola hidup sehat, aktivitas fisik teratur, menjaga kesehatan mental, hingga stimulasi otak dengan kegiatan positif.
“Penyakit Alzheimer bukan hanya sekadar lupa. Ini adalah kondisi serius yang memengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya. Melalui seminar ini, kami ingin membuka wawasan masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan otak,” ujar Steven Tandean.
Selain sesi edukasi, seminar ini juga diisi dengan sesi tanya jawab interaktif, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Kehadiran masyarakat terlihat cukup antusias, dengan banyak peserta yang aktif bertanya seputar alzheimer.
Salah satu peserta, Siti Rahma (45), yang hadir bersama ibunya, mengaku merasa terbantu dengan adanya seminar ini.
Load more