9 Fakta Mengerikan Alvi Maulana Tega Mutilasi Pacar Jadi Ratusan Potongan Tubuh lalu Dibuang di Mojokerto, Motifnya karena ini
- tvone - ika nurulla
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus Alvi Maulana alias AM (24) tega mutilasi sang pacar TAS (25) sampai membuang ratusan potongan tubuh korban di Mojokerto kini menggemparkan publik.
TAS diketahui menjadi korban mutilasi Alvi Maulana sejak potongan kakinya ditemukan warga di jurang dekat Jalan Raya Pacet, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Sabtu (6/9/2025).
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto membenarkan adanya laporan dari warga mengenai penemuan potongan kaki korban.
Berikut 9 fakta mengerikan terkait kasus Alvi Maulana mutilasi sang pacar sampai ratusan potongan tubuh sebagai berikut:
9 Fakta Kasus Alvi Maulana Mutilasi Pacar TAS
- Istimewa
1. Polisi Langsung Temukan Pelaku
AKBP Ihram Kustarto mengatakan, pihak Kepolisian langsung bergerak mencari terduga pelaku yang membunuh TAS setelah mendapat laporan dari warga.
"Penemuan potongan tubuh manusia berada di wilayah Pacet, kami sampaikan saat ini tim bergerak cepat 1x24 jam bisa menemukan terduka pelaku yang melakukan perbuatan keji," ungkap Ihram di program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Senin (8/9/2025).
2. Profesi Pelaku dan Korban
Ihram menjelaskan, TAS selaku korban mutilasi baru menyelesaikan study, sementara AM seorang lulusan sarjana dari Sumatera.
Keduanya sebenarnya sudah menjalin asmara ketika duduk di bangku kuliah di Universitas Trunojoyo, Madura pada lima tahun lalu.
Adapun profesi AM, kata Ihram, pelaku kini berstatus sebagai tukang jagal hewan.
3. Warga yang Ingin Berkebun Temukan Potongan Tubuh
Ihram menuturkan, warga yang tidak sengaja melihat potongan kaki korban ketika ingin beraktivitas berkebun.
"Setelah mendapatkan potongan kaki kiri, kemudian melaporkan ke Polsek Pacet. Tim langsung bergerak cepat, tim ini merupakan tim yang sangat mahir, terampil, dan berkelas di bidangnya," jelasnya.
Ihram menambahkan, ratusan potongan tubuh TAS cepat ditemukan karena Polsek Pacet dibantu Polda Jawa Timur, relawan, hingga warga sekitar.
4. Warga Lebih Dulu Temukan Serpihan Rambut
Ia menegaskan, penemuan potongan kaki kiri korban bukan pertama kali, melainkan serpihan rambut yang ditemukan warga.
Namun demikian, warga tidak ingin gegabah karena alat bukti rambut belum cukup kuat untuk menjadi bahan laporan.
Load more