Napi di Lapas Kediri Diduga Jadi Korban Perpeloncoan Napi Lainnya, Dipaksa Makan Isi Staples hingga Cacing
- ANTARA/Rolandus Nampu
Jakarta, tvOnenews.com - Narapidana atau napi di lapas Kediri diduga menjadi korban perpeloncoan napi lainnya. Dia disebut-disebut dipaksa makan isi staples hingga cacing.
Lapas Kelas II A Kediri mencabut hak narapidana kepada warga binaan pemasyarakatan yang melakukan tindakan tersebut ke rekannya.
“Setelah didalami, pelaku disidangkan di hadapan Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP). Dari hasil sidang, diputuskan menjatuhkan register F kepada pelaku sehingga hak-hak narapidana dicabut,” ujar Kepala Lapas Kelas II A Kediri Solichin, Sabtu (6/9/2025).
Kasus ini berawal dari laporan seorang warga binaan pemasyarakatan berinisial ASP (20). Pada akhir Agustus lalu dia mengeluh sakit perut.
“Korban langsung kami bawa ke klinik lapas untuk diperiksa. Dari keterangan awal, dia mengaku dipaksa menelan dan meminum barang-barang yang tidak lazim,” terangnya.
Solichin mengatakan akhirnya korban dibawa ke RS Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri untuk pemeriksaan.
Soal beredar kabar adanya dugaan pelecehan seksual, hasil pemeriksaan medis menunjukkan tidak menemukan tanda-tanda kerusakan pada area vital korban.
Meski demikian, langkah tegas sudah diambil terhadap WBP yang diduga melakukan pemaksaan.
“Sejak hari kejadian pelaku langsung kami pisahkan dari blok hunian dan ditempatkan di strap cell. Itu bentuk pengamanan awal yang wajib kami lakukan,” terangnya.
“Tidak berhenti di situ, saya juga mengusulkan pemindahan pelaku ke Lapas Nusakambangan. Namun, karena kondisi Kediri belum sepenuhnya kondusif akibat adanya aksi unjuk rasa, untuk sementara pelaku kami pindahkan ke Lapas Kelas I Surabaya, Porong,” sambungnya.
Dia menegaskan langkah-langkah tersebut penting untuk menjaga rasa aman di dalam lapas.
Sementara itu, Kuasa Hukum Korban M. Rofian mengatakan tindakan yang dilakukan pelaku ke kliennya sangat biadab.
Pelaku melakukan asusila pada korban dan keesokan harinya meminta lagi, tapi korban menolak.
Hingga akhirnya, kata Rofian, pelaku memaksa korban untuk makan cacing hingga makan isi staples.
Rofian juga menyebut pelaku terlibat kasus kekerasan pada anak. Begitu juga dengan kliennya terlibat kasus yang sama.
"Motivasi pelaku ini melakukan pelonco pada klien kami," terangnya.
Load more