ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Kabar Buruk! WHO Sebut 1 Miliar Orang Hidup dengan Gangguan Mental di Semua Negara

Belakangan ini, kabar buruk di media sosial hingga media massa begitu menyedot perhatian publik. Hal ini lantaran, dikabarkan WHO menyebutkan 1 Miliar orang
  • Reporter :
  • Editor :
Jumat, 5 September 2025 - 19:50 WIB
Kabar Buruk! WHO Sebut 1 Miliar Orang Hidup dengan Gangguan Mental di Semua Negara
Sumber :
  • istimewa - istock photo

Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini, kabar buruk di media sosial hingga media massa begitu menyedot perhatian publik. Hal ini lantaran, dikabarkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan 1 Miliar orang hidup dengan gangguan mental.

Bahkan, kabarnya temuan ini dipaparkan dalam dua laporan besar: World Mental Health Today dan Mental Health Atlas 2024.

WHO menyebutkan bahwa  lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia hidup dengan gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.

Ironisnya, gangguan mental ini tidak hanya ditemukan di suatu negara saja, melainkan terjadi di semua negara, tanpa memandang usia atau tingkat pendapatan, dimana kecemasan dan depresi jadi penyebab utama kedua disabilitas jangka panjang.  

Bahkan disebutkan, satu di antara dampak yang terjadi adalah bunuh diri dimana merenggut 727.000 nyawa pada 2021.

Bunuh diri masih jadi penyebab kematian utama pada anak muda.

“Transformasi layanan kesehatan mental merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang paling mendesak,” ungkap Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip di Jakarta, Jumat (5/9/2025).

Secara global, dampak ekonomi dari gangguan kesehatan mental sekitar US$ 1 triliun setiap tahun karena hilangnya produktivitas kerja.

Temuan-temuan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan akses ke layanan kesehatan mental, mengurangi stigma, dan mengatasi akar penyebab kondisi kesehatan mental.

Pengeluaran pemerintah rata-rata untuk kesehatan mental tetap hanya 2 persen dari total anggaran kesehatan – tidak berubah sejak 2017.

Negara-negara berpenghasilan tinggi menghabiskan hingga US$ 65 per orang untuk kesehatan mental, negara-negara berpenghasilan rendah hanya menghabiskan US$ 0,04.

Jumlah tenaga kesehatan mental global adalah 13 per 100.000 orang, dengan kekurangan tenaga yang sangat parah di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Di negara miskin, hanya kurang dari 10 persen penderita psikosis yang mendapatkan perawatan.

Seruan WHO ke Pemerintah

Menyikapi fenomena itu, WHO menyerukan kepada pemerintah dan mitra global untuk segera mengintensifkan upaya menuju transformasi sistemik sistem kesehatan mental di seluruh dunia.

Mulai dari pembiayaan layanan kesehatan mental yang adil, reformasi hukum dan kebijakan untuk menegakkan hak asasi manusia, investasi berkelanjutan dalam tenaga kesehatan mental dan perluasan perawatan berbasis komunitas yang berpusat pada individu.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT