Begini Pesan Terakhir Jenderal Ahmad Yani Sebelum Tragedi G30S, Anak Mengenang kalau Almarhum Ingatkan kalau Ada...
- dok.kolase tvOnenews.com/tvone-wikipedia
Jakarta, tvonenews.com- Jenderal Ahmad Yani telah menitipkan pesan kepada anak-anaknya. Hal itu, ia sampaikan sebelum terjadinya G30S tahun 1965 yang menjadi sejarah kelam Indonesia.
Pesan tersebut, disampaikan Amelia Achmad Yani, putri dari pahlawan revolusi Jenderal TNI Ahmad Yani. Dia mengungkapkan kenangan indah yang diingatnya sehari sebelum ayahnya meninggal dalam peristiwa malam Gerakan 30 September (G30S).
- dok.kolase tvOnenews.com/tvone-wikipedia
Dalam ceritanya, sehari sebelum peristiwa itu, Ahmad Yani mengajak seluruh anaknya untuk menonton pertunjukan di Istana Kepresidenan untuk perayaan Hari ABRI (atau Tentara Nasional Indonesia /TNI) pada 5 Oktober.
Ahmad Yani sepulang kerja sekitar sore hari. Amelia menceritakan, pada saat itu, ia bersama tiga saudara kandungnya menunggu kepulangan sang ayah, yang menjadi rutinitas.
"Kejadiannya (G30S) Jumat Legi, ini Kamis siang saya sama adik-adik saya berempat, saya selalu nunggu Bapak pulang dari kantor. Kalau Bapak ada di Jakarta ngantor seperti biasa, kita jemput di depan," ungkap Amelia dalam program Gaspol Kompas.com, dikutip dari kompas.com,Jumat (4/9/2025)
Pada saat momen indah tersebut, pesan terakhir itupun disampaikan Sang Ayah. Ucapan yang muncul ketika Ahmad Yani tidak sengaja menyenggol botol minyak wangi di atas meja, sehingga parfum pun tumpah.
Ahmad Yani membereskannya dan menggunakan sisa minyak wanginya. Selain digunakan sendiri, minyak wangi juga diusap ke tangan Amelia.
"Diusapin ke saya sambil bilang begini,'Kalau ada yang nanya dari mana wanginya, bilang dari bapak'. Itulah pesan terakhir, setelah itu kita enggak bicara lagi karena Bapak terus sibuk banyak tamu. Itu wanginya darimana? Bilang ya dari Bapak. Sangat indah sekali itu," tutur dia diceritakan Amelia.
Siapa sangka, pada malam harinya, Ahmad Yani menerima tamu hingga sekitar pukul 22.00 WIB sebelum terjadinya tragedi G30S PKI. Namun, sang ibu sedang melakukan ibadah Nyepi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, dan baru kembali sekitar pukul 05.00 WIB keesokan harinya.
"(Ajudan) Yang melekat disuruh pulang. Ajudan pengawal, ada garnisun 12 orang berjaga 24 jam. Hampir jam 11 ada telepon, kan Bapak tidur. Ditanya gini 'Bapak ada?'. (Kami jawab) 'Ada, tapi sudah tidur'. 5-10 menit (telepon berdering), tanya lagi 'Bapak ada?'. (Kami jawab) 'Ada, tapi sudah tidur'. Kok ada telepon jam segini, setengah 12 malam," jelas Amelia.
Di sisi lain, sebelum meninggal dunia, Jenderal Ahmad Yani sempat keluar dari kamar bersama anaknya, salah satu anggota Cakrabirawa memerintahkan sang Jenderal untuk segera menemui Presiden Soekarno.
Tidak disangka saat Ahmad Yani hendak bersiap-siap, namun ia tidak diperbolehkan dan memaksa untuk segera mengikutinya hingga terjadi pertengkaran.
“‘Bapak dipanggil Presiden dan harus segera’. Terus bapak bilang, ‘kan saya harus ganti baju dulu, paling tidak mandi atau cuci muka’, kan gitu,” ungkap Untung Murfeni anak Ahmad Yani pada tayangan YouTube Deddy Corbuzier.
"Langsung salah satu dari mereka itu bilang sama yang namanya Giyani. ‘Giyani tembak!’. Di tembak bener dari belakang, habis tutup pintu itu lah,” tambahnya.(klw)
Load more